Kompas TV regional bali nusa tenggara

Pemulung di Kupang Ini Diberi Bingkisan oleh Seorang Ibu-Ibu, Isinya Granat Aktif dan Puluhan Peluru

Kompas.tv - 13 Juni 2023, 18:47 WIB
pemulung-di-kupang-ini-diberi-bingkisan-oleh-seorang-ibu-ibu-isinya-granat-aktif-dan-puluhan-peluru
Kapolsek maulafa, Kupang, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan puluhan peluru yang ditemukan oleh seorang pemulung. (Sumber: Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere)

KUPANG, KOMPAS.TV - Seorang pemulung asal Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Soleman Benu (57), mengaku menerima pemberian dari seorang ibu berisi sebuah granat aktif dan puluhan butir peluru pistol revolver.

Granat aktif dan 53 butir peluru tersebut kemudian diserahkannya ke Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Maulafa.

Kepala Polsek Maulafa, AKP Nuryani Trisani Ballu, kepada Kompas.com, Selasa (13/6/2023), membenarkan adanya kejadian itu.

"Benar, granat dan peluru itu diserahkan seorang warga ke kami, Senin (12/6/2023) kemarin," kata dia.

Nuryani menjelaskan, awalnya pada Kamis, 8 Juni 2023 sekitar pukul 09.00 Wita, Soleman melintasi wilayah Kelurahan Oesapa Selatan, Kecamatan Kelapa Lima.

Baca Juga: Seorang Pria Kedapatan Punya Senpi Ilegal Lengkap dengan Amunisinya Ditangkap Polisi

Saat itu, Soleman berniat untuk memulung sampah dan barang bekas, namun tiba-tiba ada seorang ibu memanggil Soleman dan memberikan barang bekas di dalam dus berukuran besar.

Mendapat pemberian tersebut, Soleman menerimanya dengan senang hati, dan kembali ke rumahnya.

Tetapi, saat menyortir satu per satu barang-barang yang didapat, termasuk dus dari ibu tersebut, ia menemukan satu satu tas berukuran sedang yang di dalamnya ada dus kecil berisi peluru.

"Kemudian disortir lagi, isi dalam tas ternyata ada satu buah granat," ungkap Nuryani.

Soleman yang  terkejut kemudian melaporkan kejadian itu ke Ketua Rukun Tetangga setempat dan diteruskan ke Bhabinkamtibmas.

Mereka lalu bersama-sama mendatangi Markas Polsek Maulafa dan menyerahkan alat peledak dan peluru.

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak Polresta dan Satuan Brimob Polda NTT untuk melakukan pemusnahan sesuai standar operasional prosedur," ujar dia.

Bahan peledak yang ada di dalam tas tersebut antara lain satu buah granat dan 53 peluru senjata api revolver, terdiri dari 10 butir peluru warna kuning dan 43 butir warna silver.

Baca Juga: Anggota TNI Jual Senpi dan Amunisi di Papua Naik Drastis, Panglima TNI: Harus Dihukum Maksimal

Terkait hal itu, Nuryani menilai masyarakat di wilayahnya telah sadar tentang bahaya memiliki atau menyimpan senjata api dan bahan peledak.

"Kesadaran itu tidak terlepas dari upaya sosialisasi yang dilakukan kita kepada masyarakat sehingga warga langsung menyerahkan bahan peledak atau senjata api jika ditemukan," kata dia.




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x