Kompas TV regional berita daerah
advertorial

Peringatan Harganas Ke-30, Tekad Indonesia Turunkan Stunting Hingga 14 Persen Tahun 2024

Kompas.tv - 7 Juli 2023, 14:46 WIB
peringatan-harganas-ke-30-tekad-indonesia-turunkan-stunting-hingga-14-persen-tahun-2024
Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin dan Hj. Wury Estu Handayani, Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN, serta sejumlah Gubernur, Bupati dan Walikota dari sejumlah daerah, menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Tahun 2023. (Sumber: Humas BKKBN)
Penulis : KompasTV Palembang

BANYUASIN, KOMPAS.TV - Puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Tahun 2023, berlangsung di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, pada Kamis 6 Juli 2023. Peringatan dihadiri Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin dan Hj. Wury Estu Handayani, Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN, serta sejumlah gubernur, bupati dan walikota dari sejumlah daerah.

Peringatan Harganas tahun ini mengambil tema Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju. Indonesia telah mengalami tren penurunan prevalensi stunting cukup signifikan, yang kini sudah berada di angka 21,6 persen. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama berbagai pihak terus berupaya mencapai target penurunan stunting hingga 14 persen pada tahun 2024.

Wapres Ma’ruf Amin menegaskan, keluarga jadi aktor penting dalam mengatasi penyebab stunting. Keluarga mesti memprioritaskan pemenuhan asupan gizi dan pengasuhan anak secara layak, termasuk menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan. “Anak stunting memiliki badan dan otak yang stunting. Anak stunting memiliki kehidupan yang stunting pula,” ujar Wapres mengutip UNICEF.

Selain itu, tambahnya, dampak penuh dari stunting di masa kecil kemungkinan baru terjadi pada tahun-tahun yang akan datang, dan dikhawatirkan sudah terlambat untuk diatasi.

“Oleh sebab itu, kita mesti serius melakukan upaya menurunkan angka stunting di negara kita,” tegasnya kembali.

Di sisi lain, Wapres juga mengingatkan masih relatif tingginya pernikahan usia anak, yang sangat berisiko menghasilkan anak stunting. “Pernikahan anak harus dihindari karena lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya, termasuk berisiko lebih tinggi menghasilkan anak stunting,” ungkap Wapres.

Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan, Sumsel ditunjuk sebagai Tuan Rumah Peringatan Harganas ke-30  atas prestasinya yang telah berhasil menurunkan angka stunting di daerah tersebut, yakni dari 24 persen menjadi 18,6 persen.

“Angka ini didapat bukan serta merta hadir begitu saja, tapi berkat kerjasama dan gotong royong dan pembinaan dari BKKBN, Menkes, juga tentu kekuatan para bupati dan walikota, serta tim penggerak PKKnya. Ini tentu kerja nyata yang berhasil di hargai,” ungkapnya.

Sementara Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menegaskan, rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting diwujudkan dalam lima pilar strategi nasional. “Di samping itu, disempurnakan dengan pendampingan keluarga berisiko stunting pendampingan calon pengantin, surveilans keluarga dan audit kasus stunting,” ujarnya.

Dalam acara ini, Kepala BKKBN juga mengukuhkan Gubernur Sumsel dan Bupati Banyuasin sebagai Bapak Asuh Anak Stunting. Wakil Presiden juga memberikan penghargaan Satya Lencana Wirakarya dan Manggala Karya Kencana kepada para kepala daerah dan ketua Tim Penggerak PKK berprestasi dalam mensukseskan program bangga kencana serta inovasi program penurunan angka stunting di Indonesia.

Sebagai informasi, Harganas dicanangkan Presiden Soeharto pada 29 Juni 1993 di Provinsi Lampung. Pada 15 September 2014, diterbitkan Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014 yang menetapkan tanggal 29 Juni sebagai Harganas.

Mengambil tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting, Untuk Indonesia Maju”, peringatan Harganas tahun ini diikuti kerja keras pemerintah dan berbagai pihak dalam upaya melakukan percepatan penurunan stunting. Pemerintah telah menargetkan  prevalensi stunting menjadi 14 persen tahun 2024, dimana pada 2019 mencapai 27,6 persen (Riset Kesehatan Dasar 2019) dan di 2023 turun menjadi 21,6 persen.



Sumber : Kompas TV Palembang


BERITA LAINNYA



Close Ads x