Kompas TV regional jawa timur

Ditemukan Meninggal Dalam Rumah di Malang, Ibu Tergantung dan Anak Balitanya Tersayat

Kompas.tv - 21 Juli 2023, 17:55 WIB
ditemukan-meninggal-dalam-rumah-di-malang-ibu-tergantung-dan-anak-balitanya-tersayat
Ilustrasi jenazah (Sumber: THINKSTOCK)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Fadhilah

MALANG, KOMPAS.TV -  Seorang ibu berinisial M (32) dan anak balitanya berinisial AQ (3) ditemukan meninggal dunia di rumahnya, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Keduanya ditemukan meninggal pada Jumat (21/7/2023) pagi. Jasad M tergantung di dapur, sedangkan jenazah AQ tergeletak di dalam kamarnya dengan luka sayatan benda tajam di pergelangan tangan kanan.

M diduga membunuh dirinya sendiri dengan cara menggantung diri, dan sebelumnya ia terlebih dahulu membunuh anaknya, AQ menggunakan pisau dapur.

"Saat olah TKP kami menemukan pisau dapur di kamar, tempat korban AQ meninggal. Sedangkan M gantung diri menggunakan kain gendongan bayi," ungkap Kanit Reskrim Polsek Karangploso, Aipda Eko Nugroho di tempat kejadian perkara (TKP).

Dalam pemeriksaannya, polisi menemukan pisau dapur, gendongan bayi, serta dokumen-dokumen pinjaman dari koperasi yang ditemukan di dalam rumah tersebut.

Baca Juga: Warga Sukabumi Digegerkan dengan Penemuan Jenazah Perempuan di Dasar Jurang!

"Kini kedua jenazah masih divisum et repertum di Rumah Sakit Saiful Anwar," tuturnya.

Polisi juga tengah melakukan pendalaman untuk mengidentifikasi kematian kedua korban.

"Apa motif di balik kematian kedua korban ini, masih kita lakukan penyelidikan lebih dalam," ujarnya.

Eko juga menjelaskan bahwa M dan AQ tinggal berdua di rumah itu, sementara suami atau ayah dari korban masih berada di luar kota.

"Informasi dari warga sekitar suaminya masih berada di Kabupaten Probolinggo," tuturnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Ahmad Toyyib Fadillah menduga, motif di balik tewasnya kedua korban itu adalah jeratan utang kepada rentenir.

"Indikasi kami akibat jeratan utang 'bank Titil'. Sebab, 'bank Titil' kerap nagih ke rumahnya sambil marah-marah. Kemarin itu masih nagih," jelas Toyyib.

Menurut yang diketahui Toyyib, korban memang sempat mengajukan utang uang ke salah satu 'bank Titil' senilai Rp 1,5 juta, namun pihak 'bank Titil' hanya menyetujui nominal pinjaman sebesar Rp 1,1 juta.

Korban pun harus membayar pinjamannya tersebut dengan cara menyicil sebanyak 10 kali, per satu kali angsuran Rp 180.000.

Baca Juga: Geger! Penemuan Jenazah Wanita Tanpa Busana dan Tangan Terikat di Perkebunan Kawasan Tapos

"Jadi Rp 1,5 juta itu tidak utuh. Lalu bunganya tinggi. Sekali cicil senilai Rp 180 ribu dengan tenor 10 kali cicilan," jelasnya, dikutip Kompas.com.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x