Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Soal Tabrakan KA Brantas di Semarang, KNKT: Truk Mogok di Rel Bukan karena Medan Magnet

Kompas.tv - 23 Juli 2023, 23:00 WIB
soal-tabrakan-ka-brantas-di-semarang-knkt-truk-mogok-di-rel-bukan-karena-medan-magnet
Bangkai truk yang berhasil dievakuasi dari atas jembatan Kereta Api Kokrosono, banjir kanal barat (BKB) menggunakan crane. Bangkai truk ringsek imbas kecelakaan dengan Kereta Api Brantas KA 112 relasi Pasar Senen-Blitar di kota Semarang, Selasa (18/7/2023) malam. (Sumber: Tribun Jateng/ Iwan Arifianto)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Hariyanto Kurniawan

SEMARANG, KOMPAS.TV - Investigator Senior dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan, telah mengungkapkan hasil investigasi terkait tabrakan antara truk tronton dan Kereta Api Brantas di Jalan Madukoro, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Dari temuan ilmiah yang telah dikumpulkan, dia menyatakan bahwa insiden tersebut bukan disebabkan oleh medan magnet, melainkan akibat dari human error.

Menurut Wildan, setelah melakukan investigasi di lokasi kejadian pada Jumat (21/7/2023), tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa truk tronton tersebut mogok karena impedansi magnet.

Baca Juga: Selamatkan Diri dan Penumpang Dari Tabrakan Maut, Begini Kesaksian Masinis KA Brantas

“Ketika semua orang katakan impedansi atau ada medan magnet, ternyata kita temukan bukan,” beber Wildan saat melakukan investigasi di lokasi kejadian, Jumat (21/7/2023) dikutip dari Kompas.com. 

Sebaliknya, penyebab utama kejadian ini adalah faktor kesalahan manusia, khususnya pada kondisi pengemudi truk yang panik saat melihat kereta sedang mendekat.

Wildan menjelaskan contoh kasus serupa yang terjadi pada kecelakaan kereta lainnya di Kroya, di mana pengemudi ter-distract oleh suara-suara di sekitarnya dan akhirnya salah memasukkan persneling gigi, menyebabkan mesin mati dan tabrakan tak terhindarkan.

"Ini menunjukkan bahwa beberapa kasus di perlintasan sebidang ada dua. Pertama, terkait pelanggaran lalu lintas ketika kendaraan telah ditutup dan diterobos. Kedua, kesalahan dari pengemudi yang sudah terlanjur masuk, mesin mati lalu melihat kereta datang," tambahnya.

Meskipun demikian, Wildan juga menyatakan bahwa kemungkinan medan magnet dapat menyebabkan kendaraan mogok saat melintasi perlintasan kereta tidak dapat diabaikan.

Baca Juga: KNKT Cari Tahu Penyebab Pasti Tabrakan KA Brantas dengan Truk, 3 Tim Diterjunkan

Namun, hingga saat ini, pihaknya belum menemukan bukti pasti terkait insiden tersebut.

“Kita secara scientific belum bisa buktikan ada pengaruh impedansi yang sebabkan mesin mati karena medan magnetis,” tandasnya.

Peristiwa tabrakan antara truk dan KA Brantas yang terjadi di perlintasan palang pintu Jalan Madukoro, Semarang Barat, Kota Semarang pada malam Selasa (18/7/2023) mengakibatkan kebakaran yang besar.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun ada satu penumpang kereta yang mengalami luka akibat meloncat dari kereta dan telah dilarikan ke rumah sakit.

Dampak dari kejadian ini juga menyebabkan penundaan pada sembilan jadwal keberangkatan kereta api, karena proses evakuasi gerbong kereta memerlukan waktu yang cukup lama.

Meskipun KNKT belum dapat memastikan adanya pengaruh medan magnet pada kejadian ini, investigasi ini memberikan wawasan yang berharga tentang pentingnya kesadaran dan ketelitian pengemudi saat melintasi perlintasan kereta.

Upaya untuk menghindari human error menjadi fokus utama untuk mencegah insiden serupa di masa depan.


 



Sumber : Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x