Kompas TV regional sumatra

Penjualan Narkoba Turun Drastis, Bandar Sabu Marah Perintahkan Anak Buahnya Serang Polisi di Sumsel

Kompas.tv - 24 Juli 2023, 11:24 WIB
penjualan-narkoba-turun-drastis-bandar-sabu-marah-perintahkan-anak-buahnya-serang-polisi-di-sumsel
Ilustrasi narkoba (Sumber: KOMPAS.COM/Handout)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

EMPAT LAWANG, KOMPAS.TV - Kasus penyerangan terhadap sejumlah anggota polisi di Desa Lubuk Puding Baru, Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, pada Rabu (12/7/2023) akhirnya terungkap. 

Para pelaku ternyata anak buah bandar sabu yang diperintahkan untuk melakukan penyerangan terhadap sejumlah anggota polisi yang sedang berpatroli.

Kapolres Empat Lawang melalui Kasat Reskrim AKP M Tohirin mengatakan pihak kepolisian telah menangkap salah satu pelaku penyerangan terhadap anggota polisi bernama Marzuki.

Baca Juga: Pulang Haji, Seorang Perempuan di Malinau Kaltara Ditangkap Polisi: Terlibat Bisnis Prostitusi

Tohirin mengungkapkan pria 29 tahun itu merupakan warga Desa Lubuk Puding Baru, Kabupaten Empat Lawang. Sehari-harinya, Marzuki bekerja sebagai sopir.

Menurutnya, tim gabungan Jatanras Polda Sumsel, Satreskrim dan Satresnarkoba Polres Empat Lawang telah melakukan perburuan selama kurang lebih 10 hari usai kejadian. 

Perburuan itu pun membuahkan hasil. Marzuki berhasil ditangkap pihak kepolisian ketika tengah bersembunyi di rumahnya.

Tohirin menuturkan, pelaku Marzuki mengaku turut terlibat penyerangan anggota polisi karena dijanjikan akan mendapatkan sabu secara cuma-cuma alias gratis.

Adalah seorang bandar narkoba berinisial E alias D yang menjanjikan hal tersebut kepada Marzuki. Menurut Tohirin, Marzuki merupakan kaki tangan bandar narkoba yang menguasai wilayah Ulu Musi itu.

Baca Juga: Hakim Pengadilan Negeri Rangkasbitung Dipecat karena Pakai Narkoba di Ruang Kerja Berbulan-bulan

"Bandar berinisial E alias D berjanji akan memberikan narkoba jenis sabu kepada para pelaku penyerangan dan pengeroyokan,” kata Tohirin dikutip dari Tribunnews.com pada Minggu (23/7/2023).

Tohirin menjelaskan bahwa penyerangan terhadap anggota kepolisian itu ada kaitannya dengan peredaran narkoba.

Sebab, salah satu pelaku penyerangan berinisial A sempat melontarkan perkataan ketika melakukan penyerangan terhadap polisi. 

“Nah pada saat melakukan penyerangan pelaku dengan inisial A berkata 'gara-gara kamu pasien kami sepi atau sepi pembeli narkoba kami,'. Info itu langsung kami kembangkan," ujar Tohirin.

Menurut Tohirin, bandar sabu berinisial E itu merasa marah dan terusik karena keberadaan polisi yang sering melakukan razia. Akibatnya, pembeli narkoba menurun drastis karena ketakutan terjaring razia polisi.

Baca Juga: Aksi Penggerebekan Kampung Narkoba di Medan, 15 Warga Ditangkap!

Tohirin mengaku pihaknya sudah mengantongi identitas otak pelaku penyerangan terhadap polisi beserta pelaku penyerangan lainnya.

Adapun peran Marzuki dalam penyerangan tersebut, diungkap Tohirin, yakni melemparkan batu ke arah mobil polisi dan turut mengeroyok anggota.

"Marzuki ini melemparkan batu ke mobil anggota Polsek Ulu Musi. Pelaku lain juga melakukan pelemparan dengan menggunakan batu dan kayu," ujar Tohirin.

Saat ini, Marzuki telah diamankan di sel Polres Empat Lawang untuk dilakukan pemeriksaan dan pendalaman atas kasus penyerangan dan pengeroyokan terhadap polisi yang dilakukannya.

Sebelumnya, sebanyak empat polisi diserang orang tak dikenal saat berpatroli di Desa Lubuk Puding Lama, Kecamatan Ulu Musi, Empat Lawang, Rabu (12/7/2023). 

Baca Juga: Oknum Polres Toba Ditangkap saat Pesta Sabu, Dilaporkan Warga karena Bikin Resah

Dalam penyerangan itu, pelaku melempar batu dan memukuli mobil personil Polsek Ulu Musi dengan kayu yang menyebabkan Brigadir Daber Kaelani mengalami luka robek di kepala.

Kapolres Empat Lawang melalui Kasi Humas, Iptu Salpia Wardi mengatakan pengeroyokan itu dilakukan oleh warga Desa Lubuk Puding Lama, Kecamatan Ulu Musi.

"Pada saat melakukan hunting tiba-tiba datang sekelompok orang kurang lebih berjumlah 20 orang dengan mengendarai sepeda motor, mereka merasa terganggu dengan giat personel polri," kata Salpia.

"Warga sudah membawa batu dan kayu, sebagian juga mengambil di sekitar lokasi kejadian karena tidak seimbang jumlah personil, maka personil Polsek Ulu Musi menghindar agar tidak terjadi tindak anarkis.

Selain ada anggota polisi terluka, penyerangan tersebut juga mengakibatkan kaca mobil yang digunakan oleh personel untuk patroli mengalami pecah kaca.

Baca Juga: Lapas Kelas II B Tulungagung Gagalkan Upaya Penyelundupan Narkoba, Sabu Diselipkan dalam Bakso!




Sumber : Tribunnews.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x