Pemprov DKI Ancam Gunting Kabel Semrawut Pemicu Kecelakaan, Pastikan Kasih Bantuan ke Korban

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggunting kabel semrawut yang menimbulkan sejumlah kecelakaan pengendara sepeda motor apabila tak segera dirapikan oleh pihak penyedia.

Peringatan pemotongan kabel tersebut disampaikan oleh Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris.

Afan menjelaskan, pihak penyedia kabel diberi waktu sebulan untuk memperbaiki dan merapikan kabel yang mengancam keselamatan pengguna jalan.

"Jadi mereka ini dalam sebulan ini akan melakukan perbuatan. Seluruh kabel dikencengin," kata Afan, Minggu (6/8/2023) sebagaimana diwartakan jurnalis Kompas TV, Putu dan Julian.

Apabila dalam kurun waktu satu bulan penyedia layanan tak kunjung merapikan kabel-kabel mereka, maka Pemprov DKI Jakarta akan memotong kabel-kabel yang mengganggu jalan.

"Kalau sebulan lewat, digunting. Tapi kan mereka benahi dulu," kata Afan.

Baca Juga: Mahfud Soal Marak Warga Jadi Korban Kasus Kabel Menjuntai: Semua Dievaluasi

Sementara itu, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan pihaknya akan memberikan bantuan kepada para korban kecelakaan akibat kabel yang carut-marut di jalanan.

"Tentu kita pasti kasih bantuan. Insyaallah bantuan akan kami berikan," kata Heru, Minggu (6/8/2023).

Kacaunya penataan kabel fiber optik di Ibu Kota belakangan ini menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Seorang pengendara ojek online meninggal dunia usai kecelakaan karena kabel fiber optik yang menjuntai di Jalan K.S Tubun, Palmerah, Jakarta Barat pekan lalu.

Sebelumnya, mahasiswa Universitas Brawijaya, Sultan Rifat Alfatih juga terjerat kabel fiber optik di Kawasan Pangeran Antasari, pada 5 Januari 2023.

Tulang tenggorokan dan saluran makan Sultan pun putus, hingga ia tak bisa bicara dan makan seperti sebelumnya.

Baca Juga: Mahasiswa Terjerat Kabel Fiber Optik, Begini Kondisi TKP Usai Kejadian

Persoalan kabel semrawut sudah menjadi pembahasan sejak kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, namun hingga saat ini wacana penataan kabel masih belum diwujudkan.