Sensasi Memetik & Mencicipi Anggur dari Pohonnya

KLATEN, KOMPAS.TV - Kebun anggur Haji Haris yang dikelola oleh pasangan suami istri Mursid Triwidodo-Ida ini memiliki 15 varian anggur, diantaranya jenis ninel, academic, carnival, moon drop, baikonur new, transfigurasi, yupiter, dan lain-lain. Ada ratusan pohon anggur yang tumbuh di atas lahan seluas 1.000 meter ini.

Sebelum masuk, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp10.000. Selanjutnya, pengunjung bisa melihat-lihat sambil memilih anggur yang warnanya hijau, merah, ungu dan merah kehijauan, sesuai dengan selera. Penggunjung diperbolehkan mencicipi anggur untuk memastikan rasanya, sebelum dipetik dan dibeli.

Salah satu pengunjung, Sugiyatni mengaku, sangat senang karena di kebun ini banyak jenis yang bisa dipilih. Selain itu juga pengunjung bisa mencicipi langsung sebelum dipetik dan dibeli.

“Anggurnya, kemudian melihat buah-buahnya yang siap panen, kemudian icip-icip disini juga, sama tanya-tanya sama pemiliknya tentang jenis-jenis anggur yang ada disini,” ujarnya.

Sementara itu, menurut pemilik kebun anggur, wisata anggur ini dikelola saat pandemi Covid-19, dimana aktifitas dibatasi, sehingga dirinya memutuskan untuk berkebun anggur. Selain menjual anggur petik langsung, pemilik kebun ini juga melakukan pembibitan.

“Kita ada satu untuk pembibitan, kita buat bibitnya, jadi lewat crafting ya. Nanti bibit hasil crafting satu, kemudian juga kita jual untuk buahnya. Jadi buahnya kita jual untuk pengunjung, jadi anggurnya petik sendiri,” ujar Mursid.

“Tiketnya Rp10.000 kemudian kalau mau petik boleh icip-icip baru dipetik kemudian ditimbang. Satu kilonya antara Rp60.000-Rp80.000,” lanjutnya

Dalam sekali panen, kebun anggur ini bisa menghasilkan sekitar 200 kilo, yang dijual untuk pengunjung. Pengunjung yang datang tak hanya dari Klaten, namun juga dari luar kota, seperti dari Semarang, Surabaya, Probolinggo, Yogyakarta, dan Solo Raya.

#kebunanggur #anggur #klaten