Kompas TV regional jabodetabek

Update Kasus Tembok SPBU Roboh di Tebet: Polisi Dalami Dugaan Kelalaian, Periksa 5 Saksi

Kompas.tv - 24 Januari 2024, 17:28 WIB
update-kasus-tembok-spbu-roboh-di-tebet-polisi-dalami-dugaan-kelalaian-periksa-5-saksi
Kondisi tembok SPBU yang roboh dan menyebabkan tiga orang meninggal dunia di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024). Polisi mendalami dugaan kelalaian dan telah memeriksa 5 saksi. (Sumber: Kompas.com/Nabilla Ramadhian)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi terus mendalami kasus robohnya tembok sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Tebet Barat Dalam Dua, Jakarta Selatan (Jaksel), Minggu (21/1/2024), yang menewaskan tiga orang.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal mengatakan pihaknya saat ini tengah mendalami dugaan kelalaian yang dilakukan pengelola SPBU.

Ia juga menyebut polisi telah memeriksa lima saksi untuk memastikan adanya dugaan kelalaian atau tidak.

"Terkait dugaan kelalaian, sejauh ini penyidik masih mendalami dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi, " kata Ade, Rabu (24/1/2024).

Dikutip dari Antara, saksi-saksi yang diperiksa terdiri dari sekuriti SPBU, operator SPBU, serta ketua RT dan RW setempat.

Diberitakan sebelumnya, tembok sebuah SPBU di Jalan Tebet Barat Dalam II, Tebet, Jaksel roboh pada Minggu (21/1/2024) siang.

Akibat peristiwa tersebut, tiga orang meninggal dunia sementara satu lainnya terluka.

Adapun identitas tiga orang yang tewas akibat insiden tersebut adalah Ami Kusuma Dewi (35), Thio Tjnnio (74), dan Sumedi Riyanto (80).

Baca Juga: Tembok SPBU di Tebet Jakarta Selatan Roboh, 3 Orang Tewas

Komandan regu rescue Sudin Damkar Jakarta Selatan sektor Tebet, Yoki, menyebut tiga orang yang tewas tersebut merupakan satu keluarga.

"Tiga orang, satu keluarga meninggal dunia di tempat," kata Yoki, Minggu.

Ketiga korban tewas tersebut merupakan pasangan suami istri yakni Sumedi Riyanto dan Thio Tjnnio, serta anak mereka bernama Ami Kusuma Dewi.

Sementara korban yang selamat diketahui bernama Muhammad Fabian (8). Fabian adalah anak kedua dari Ami.

Berdasarkan keterangan Amry (41), salah satu anak dari Sumedi dan Thio sekaligus kakak dari korban Dewi, tembok SPBU Pertamina itu rawan roboh sejak lama.

Sebab, kata dia, posisi tembok tersebut sudah miring. Dengan kondisi tembok yang miring itulah, warga setempat pun telah melayangkan komplain atau teguran kepada pihak SPBU.

"Ada retak-retak juga, tapi dari pihak SPBU diam saja. Enggak ada penanganan. Sudah banyak warga yang komplain," kata Amry di Jakarta pada Minggu.

Namun sayangnya, pihak SPBU tidak melakukan tindakan apa pun untuk memperbaiki tembok yang sudah miring tersebut.

Baca Juga: Olah TKP Hingga Pemeriksaan Saksi di Kasus Tembok SPBU Roboh Tewaskan 3 Orang


 



Sumber : Kompas TV/Antara



BERITA LAINNYA



Close Ads x