Kompas TV regional jawa barat

Petugas KPPS di Sumedang Diduga Alami Gangguan Mental, Sebutkan Kata Sirekap Terus Menerus

Kompas.tv - 27 Februari 2024, 14:39 WIB
petugas-kpps-di-sumedang-diduga-alami-gangguan-mental-sebutkan-kata-sirekap-terus-menerus
Ilustrasi mencoblos Pemilu 2024. Petugas KPPS di Sumedang dikabarkan mengalami gangguan jiwa. (Sumber: Kompas.id)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Iman Firdaus

SUMEDANG, KOMPAS.TV - Seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Sumedang, Jawa Barat, diduga mengalami gangguan mental saat penghitungan hasil suara Pemilu 2024.

Kabar ini dibenarkan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumedang, Ogi Ahmad Fauzi, yang mengatakan bahwa korban merupakan petugas KPPS di Kecamatan Pamulihan.

Ogi mengatakan bahwa korban berhalusinasi mengenai aplikasi Sistem Rekapitulasi Pemilu atau Sirekap.

Baca Juga: 3 Petugas KPPS Sempat Dirawat di Rumah Saki Jiwa Cisarua, Satu Diperbolehkan Pulang

“Pada hari H penghitungan suara, ada satu orang anggota KPPS yang mentalnya terganggu. Dia berhalusinasi aplikasi Sirekap. Dia menyebut Sirekap terus,” ucap Ogi, Selasa (27/2/2024).

Ia menerangkan bahwa sikap korban yang tidak biasa tersebut disebabkan karena gangguan tidur yang muncul akibat dari beban kerja yang cukup tinggi.

Petugas KPPS harus bekerja memantau jalannya Pemilu 2024 dan melakukan penghitungan suara hingga dini hari.

“Bukan akibat tekanan dari peserta pemilu, tapi akibat kelelahan, telat makan, dan kurang tidur,” terang Ogi.

Petugas KPPS tersebut sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang untuk mendapatkan perawatan medis.

Saat ini, kondisi petugas KPPS tersebut sudah kembali normal. Namun demikian, pemantauan dan pengawasan tetap dilakukan.

Baca Juga: Ketua PPS di Kalimantan Ngotot Uang Honor KPPS Rp82 Juta Hilang, Ternyata Dipakai untuk Judi Slot

Sementara itu, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dikabarkan merawat tiga petugas KPPS.


 

Wakil Direktur Medis Keperawatan RSJ Cisarua, dr Noki, mengatakan bahwa satu dari tiga petugas KPPS sudah diizinkan pulang, sedangkan dua lainnya masih dirawat.

Sayangnya, ia tak dapat menjelaskan penyebab ketiganya menjalani perawatan kejiwaan lantaran privasi dari pasien.

"Saya tidak bisa ungkap karena itu rahasia pasien. Cuma yang pasti ada tiga dan sekarang tinggal dua lagi yang masih dirawat," kata Noki, Senin (26//2).



Sumber : Tribun Priangan



BERITA LAINNYA



Close Ads x