Kompas TV regional sumatra

Kementerian PUPR Akan Bangun 200 Rumah untuk Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar

Kompas.tv - 16 Mei 2024, 22:35 WIB
kementerian-pupr-akan-bangun-200-rumah-untuk-korban-banjir-lahar-dingin-di-sumbar
Foto yang diambil dari drone memperlihatkan kerusakan di sebuah desa yang dilanda banjir bandang di Agam, Sumatera Barat, Selasa, 14 Mei 2024. (Sumber: AP Photo/Sutan Malik Kayo)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Edy A. Putra

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun 200 unit rumah bagi warga yang rumahnya rusak atau tidak dapat ditempati akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar).

"Kementerian PUPR sudah menyiapkan 200 unit rumah untuk segera dibangun di lokasi relokasi," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto di Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (16/5/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan setelah serah terima bantuan kemanusiaan Kementerian Pertahanan untuk korban banjir lahar dingin di kawasan Bandara Internasional Minangkabau.

Terkait lokasi pembangunan ratusan rumah tersebut, pemerintah daerah masih melakukan survei untuk menemukan tempat yang aman dari risiko banjir lahar dingin susulan.

Baca Juga: Kunjungi Korban Banjir Bandang di Padang, Prabowo: Kita Harus Lebih Siap Ambil Tindakan Segera

"Sudah ada beberapa lokasi alternatif, mudah-mudahan besok lusa sudah tahu atau jelas di mana akan dibangun," kata Suharyanto.

Pemerintah pusat dan daerah saat ini masih terus melakukan pencarian terhadap korban hilang, penanganan pengungsi, dan pembangunan fasilitas tempat tinggal baru bagi penyintas banjir.

Pada kesempatan tersebut, Suharyanto mengatakan berbagai kebutuhan logistik bagi penyintas banjir bandang lahar dingin akan terpenuhi selama dua pekan ke depan.

"Kita semua di sini ada pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota, bersatu semuanya bekerja bersama-sama termasuk dalam proses pencarian dan evakuasi korban di mana kami terus lakukan sampai bapak ibu ahli waris mengatakan stop baru kita berhenti," kata lulusan Akademi Militer 1989 itu dalam keterangan tertulis.

"Artinya kita maksimalkan untuk terus melakukan pencarian di samping penanganan darurat yang lain dikerjakan."

Hingga Kamis siang, BNPB melaporkan, korban tewas akibat bencana hidrometeorologi yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) malam itu berjumlah 67 orang.

Selain itu, BNPB, Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kota Padang, TNI, Polri, dan para relawan masih berusaha mencari 20 warga yang belum ditemukan.

Sementara berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Agam, korban meninggal dunia bertambah menyusul korban yang hilang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal.

Banjir bandang pada Sabtu malam lalu melanda Tanah Datar, Agam, Padang Panjang, dan Padang Pariaman.

Baca Juga: Banjir Lahar Hujan Marapi Rusak Rumah Warga hingga Kawasan Wisata di Sumbar


 



Sumber : KOMPAS TV, Antara



BERITA LAINNYA



Close Ads x