Kompas TV regional sumatra

Siswi SD Meninggal Diduga Dibakar Temannya, Keluarga Sebut Korban Kerap Dibully: Ditendang, Ditonjok

Kompas.tv - 25 Mei 2024, 18:50 WIB
siswi-sd-meninggal-diduga-dibakar-temannya-keluarga-sebut-korban-kerap-dibully-ditendang-ditonjok
Media Madona, kakak sepupu siswi SD Negeri 10 Durian Jantung, Nagari III Koto Aur Malintang, Padang Pariaman, Sumatera Barat berinisial A yang meninggal dunia akibat diduga dibakar teman sekolahnya. (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak keluarga menyebut siswi SD Negeri 10 Durian Jantung, Nagari III Koto Aur Malintang, Padang Pariaman, Sumatera Barat berinisial A yang meninggal dunia usai mengalami luka bakar 80 persen kerap menjadi korban bullying atau perundungan oleh temannya.

Seperti diketahui, A mengalami luka bakar usai diduga disiram bensin oleh salah satu teman laki-laki di sekolahnya, hingga terbakar api.

Kakak sepupu A, Media Madona menyebut, menurut pengakuan adiknya yang berada di kelas 4 SD tersebut, korban memang kerap dirundung temannya itu.

Perundungan yang diterima adik sepupunya itu, lanjut dia, berupa kekerasan fisik seperti ditendang hingga ditonjok.

"Setelah kejadian kebakaran dialaminya, adek saya ini baru berani buka suara. Dia ngomong ke kakak kandungnya 'Kak, selama ini adek sering di-bully, ditendang, dipukul, digembleng kepalanya, ditonjok dari belakang sama pelaku penyiraman ini," kata Madona, di Kompas Petang, Kompas TV, Sabtu (25/5/2024).

Menurut penjelasannya, A sudah melaporkan perundungan dirinya ke salah satu guru di sekolahnya.

Namun, respons sang guru justru menasihati adik sepupunya tersebut untuk tidak bermain dengan anak laki-laki.

"Sudah mengadu ke salah satu guru, tetapi gurunya malah mengatakan 'kamu kan perempuan, ngapain main sama anak laki-laki," ujarnya.

"Kan seharusnya tidak begitu jawaban dari guru. Kan kalau di sekolah, berteman sama saja mau laki-laki ataupun perempuan."

Lebih lanjut, Madona pun berharap peristiwa tragis yang dialami adik sepupunya tersebut dapat diusut tuntas oleh pihak kepolisian. 

Baca Juga: Kasus Siswi SD Tewas Diduga Dibakar Temannya, KemenPPPA: Kami Minta Polisi Usut Tuntas

"Kita berharap kasus ini terbuka, tidak ditutupi. Pasalnya, ini kan korbannya anak-anak dan terjadi di sekolah. Cukuplah adik saya menjadi korban atas perbuatan temannya yang menurut sekolah dan keluarga pelaku bercanda. Tapi kalau masalah nyawa, tidak ada bercanda-bercandanya," tegasnya.

"Jadi, jangan sampai ada kasus di sekolah lain berikutnya. Jadi cukuplah adik saya menjadi korban terakhir dari insiden seperti ini."

Diberitakan sebelumnya, korban anak A terbakar api di sekolahnya saat kegiatan membakar sampah di belakang sekolah.

Madona menyebut peristiwa mengenaskan yang menimpa saudaranya itu terjadi pada Februari 2024.

Menurut penjelasannya, insiden tersebut berawal guru meminta para siswa untuk gotong royong membersihkan kelas. Di luar kelas, ada guru yang menyalakan api untuk membakar sampah yang dikumpulkan oleh para siswa.

Madona menyebut, A yang saat itu berada di dekat dengan api, tiba-tiba disiram dengan bensin oleh satu murid laki-laki di sekolahnya.

"Kemudian angin datang dan langsung api itu menyebar ke tubuh adik saya," ucapnya .

Setelah api menyambar, A berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke kamar mandi, namun pintu kamar mandi ternyata terkunci. 

"Jadi dia lari ke kelas, sampai di depan kelas, adik saya sudah dilihat oleh teman dan guru-gurunya, semua teriak ketakutan. Kemudian gurunya melihat, disuruh adik saya ini guling-guling untuk memadamkan api, namun api tidak padam," jelasnya.


Beruntung, guru olahraga melihat kejadian tersebut dan segera memadamkan api di tubuh korban dengan baju yang dikenakannya.

Usai peristiwa tersebut, A yang mengalami luka bakar 80 persen ini, kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun usai menjalani perawatan selama 4 bulan, korban meninggal dunia.

Baca Juga: Dirawat 4 Bulan, Siswi SD Asal Padang Pariaman Akhirnya Meninggal Karena Luka Bakar

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x