BANYUWANGI, KOMPAS.TV - Dinas Sosial Pemerintah Banyuwangi terus mendampingi keluarga korban dugaan pemerkosaan dan pembunuhan di Banyuwangi, Jawa Timur.
Dua psikolog disediakan pemerintah daerah Banyuwangi untuk mendampingi keluarga korban.
Psikolog bertugas mendampingi proses pemulihan mental keluarga dengan melakukan konseling dan psikoterapi.
Sementara psikolog forensik diterjunkan untuk bisa mengungkap peristiwa demi penyidikan di kepolisian.
Hingga kini, pelaku pembunuhan siswi madrasah di Kabupaten Banyuwangi belum diketahui.
Polisi berupaya mengungkap kasus ini dengan membeberkan hasil aitopsi korban.
Kapolresta Banyuwangi menyampaikan, dari hasil otopsi secara keseluruhan ditemukan ada luka di bagian belakang kepala dan dada.
Ada 17 saksi yang sudah diperiksa polisi dalam mengungkap kasus ini.
Polisi juga mengerahkan seluruh tenaga ahli IT, anjing pelacak hingga menerjunkan tim kerja sama dengan tim Jatanras Polda Jatim untuk mencari siapa pelaku di balik aksi keji itu.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi saat mendatangi rumah duka korban, menyebut aksi ini merupakan tindakan yang sangat keji di luar batas kemanusiaan.
Menteri PPPA meminta polisi bisa segera menangkap pelaku.
Sebelumnya, nasib tragis dialami seorang siswi Madrasah Ibtidaiyah di Banyuwangi, Jawa Timur.
Ia ditemukan meninggal dunia di sebuah kebun, tak jauh dari rumahnya pada Rabu (13/11) pekan lalu.
Saat ditemukan, korban mengalami luka di bagian kepala. Polisi menduga korban juga diperkosa oleh pelaku.
Korban pertama kali ditemukan oleh sang ibu yang curiga, karena sang anak tak kunjung pulang dari sekolah.
Bersama pihak sekolah, ibu korban menemukan anaknya sudah tewas di tengah kebun.
Baca Juga: Hasil Pemeriksaan 17 Saksi Kasus Pembunuhan Siswi Madrasah Banyuwangi
#pembunuhansiswi #banyuwangi #pelakupembunuhan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.