Kompas TV regional viral

Sempat Ngaku Tak Terima Bantuan, Ternyata Uang Pengobatan Kanker untuk Beli Sapi dan Motor

Kompas.tv - 19 Juli 2020, 11:42 WIB
sempat-ngaku-tak-terima-bantuan-ternyata-uang-pengobatan-kanker-untuk-beli-sapi-dan-motor
Kinem, penderita kanker di Boyolali bersama keluarganya sedang menunjukkan kertas bertuliskan nominal bantuan yang diterimanya. (Sumber: KOMPAS.COM/DIAN ADE)
Penulis : Idham Saputra

BOYOLALI, KOMPAS.TV – Nursam, suami seorang penderita kanker di Boyolali, Jawa Tengah meminta maaf dan mengklarifikasi pernyataannya yang telah bikin geger warga setempat.

Pasalnya, sebelumnya ia sempat mengaku ia dan Kinem istrinya hanya diminta berfoto dengan kertas bertuliskan nominal uang bantuan untuk pengobatan kanker istrinya dari para relawan.

"Itu tidak benar. Saya sudah menerima bantuan berwujud uang ataupun barang," kata Nursam, Sabtu (18/7/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.

Di rumahnya di Gilirejo RT 002 RW 005 Desa Gunungsari, Wonosamudro, Boyolali, Jawa Tengah, Nursam meminta maaf soal pernyataan tersebut.

"Para donatur, relawan saya mohon maaf atas kesalahan saya," ucapnya.

Baca Juga: Penderita Kanker di Boyolali Disuruh Foto Terima Bantuan tapi Tak Mendapatkannya, Begini Faktanya

Nursam mengakui uang bantuan sebesar Rp 50 juta telah diterimanya dan digunakan untuk membeli sepeda motor, dua sapi, dan keperluan sehari-hari.

"Uangnya sudah saya belanjakan semua. Seingat saya sekitar Rp 50 juta ada. Buat keperluan sehari-hari, beli sapi dua ekor. Sapi sudah dijual,” lanjutnya.

Ia pun memberikan alasan mengapa membelanjakan uang bantuan tersebut.

"Pertimbangannya nanti seandainya istri saya sembuh kan buat kebutuhan sehari-harinya, buat anak sekolah, buat lain-lain," tuturnya.

Derita Kanker Sejak 2009

Bantuan Rp 50 juta tersebut diberikan relawan untuk pengobatan Kinem yang mengidap kanker sejak 2009.

Kondisi Kinem memang memprihatinkan sejak mengidap kanker tersebut. Lidahnya terjulur keluar, giginya rontok dan ada benjolan besar di bawah mulutnya. 

Mengaku telah mengupayakan kesembuhan istrinya, Nursam mengatakan Kinem tak jadi dioperasi. 

"Hanya tiduran di kamar tidak jadi dioperasi karena kondisi drop," ujarnya.

Baca Juga: Cerita Ojol Saat Pandemi Corona: Ditinggal Suami Hingga Rawat Istri Kanker

Suami Kinem, Nursam (baju cokelat) bersama petugas puskesmas dan perangkat Desa Gunungsari, Wonosamudro, Boyolali, Jawa Tengah (18/7/2020) (Sumber: KOMPAS.COM/LABIB ZAMANI)

Perwakilan Dinas Kesehatan Boyolali yang juga merupakan Petugas Puskesmas Wonosamudro Sujatmoko mengungkapkan penemuan kasus Kinem tersebut.

"Pertama saya menemukan kasus Mbak Kinem itu sekitar tahun 2009. Itu Mbak Kinem dalam keadaan hamil. Dengan kondisi ini kami dan teman-teman berusaha support dan ada sedikit bantuan waktu berupa susu. Dari teman-teman donasi kumpulkan untuk beli sembako," jelasnya.

Baca Juga: Klarifikasi Abah Tono: Dipaksa Bilang Dapat Rp1.500 per Hari oleh Perekam Video

Mereka juga telah memberi jaminan untuk sekolah bagi anak-anaknya, bantuan KIP, KIS dan fasilitas dari BPJS.

"Kami antarkan (mbak Kinem) di sana dicek seluruh kondisinya, baik di laboratorium, fisiknya dan di Boyolali tidak memungkinkan. Sehingga dirujuk ke rumah sakit di Solo," tandasnya. 

"Kita antar juga ke Solo. Bahkan kondisi Mbak Kinem drop. Sehingga dari keluarga, suami Mbak Kinem untuk pulang paksa menolak tindakan operasi," ujarnya. 

Lantaran hal tersebut, pihaknya kini hanya bisa memantau kondisi Kinem.

"Karena ini sudah di luar batas wewenang kita, ya kita memantau secara fisik saja. Untuk dalam pengobatan penyembuhan dengan kondisi seperti ini tidak mungkin buat kami. Sepertinya kesimpulan yang terakhir dari rumah sakit di Solo tidak berani angkat penyakitnya. Karena sudah berisiko," ucapnya.

Tanggapan Perangkat Desa

Sementara Kaur Kesra Perangkat Desa Gunungsari, Wonosamudro Trijatmiko menyayangkan pernyataan Nursam yang mengaku hanya berfoto dengan kertas dan tak mendapatkan uang, padahal bantuan terus mengalir.

Baca Juga: Plan Indonesia Beri Bantuan Ribuan Alat Kebersihan dan Perlengkapan Sekolah di Lembata

"Tadi sudah ditanyakan sendiri ternyata Bapak Nursam sudah menerimanya (bantuan). Bahkan bikin beli sapi, motor dan yang lainnya. Ternyata kemarin itu sangat disayangkan apa yang disampaikan itu bisa menimbulkan fitnah. Sudah banyak bantuan yang diberikan berwujud sembako, uang," ungkap Trijatmiko.

Trijatmiko melanjutkan selama ini keluarga Nursam sudah terdaftar dalam penerima bantuan dari pemerintah, baik bantuan berupa PKH, non tunai, KIS dan KIP.

"Bantuan sosial ada. Sudah banyak. Seperti bantuan PKH, non tunai ada, KIS dan KIP ada. Secara keseluruhan sudah diperhatikan," kata dia.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x