Kompas TV religi beranda islami

Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah

Kompas.tv - 11 November 2020, 22:15 WIB
jangan-berputus-asa-dari-rahmat-allah
Rahmat dan pengampunan Allah amat sangat luas kepada hamba-hambanya yang melampaui batas yang ingin bertaubat dan kembali kepadaNya. (gambar ilustrasi) (Foto: Elijah O' Donnell, Pexels)
Penulis : Agung Pribadi

Manusia yang terlahir di muka bumi ini pada setiap fase kehidupannya tak akan pernah lepas dari masalah. Masalah ini senantiasa akan mengiringi langkah kita dalam mengarungi kehidupan ini hingga akhir hayat.

Maka bagi hamba Allah yang beriman, hidup ini adalah merupakan ujian. Selama hidup itu pula Allah akan menguji kita, sebagaimana dikatakan dalam firmanNya,

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan untuk mengatakan, ‘kami telah beriman’ Tanpa diuji?! Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, sehingga Allah benar-benar tahu orang-orang yang tulus dan orang-orang yang dusta“. (QS. Al-Ankabut: 2-3).

Disinilah perlunya kita selalu mengingat Allah, sebab ujian itu datang dari Allah maka solusinya pun perlu untuk melibatkanNya.

Lantas apa jadinya bila kita tak pernah meminta pertolonganNya dalam setiap langkah yang kita ambil di kehidupan ini? Cukupkah dengan pertolongan manusia atau mahluk Allah lainnya pada kita?

Faktanya kesenangan duniawi berupa harta yang melimpah, anak-anak yang tumbuh kembang bersama kita, kedudukan yang tinggi serta berbagai kesenangan lainnya tak selalu membuat kita bahagia.

Seringkali kehidupan ini justru melenakan dan menyeret kita ke dalam lembah dosa dan kenistaan.

Bila seseorang telah mencapai titik puncak kehidupannya ia malahan akan merasa jenuh dan cenderung mencari kesenangan yang bersifat merusak serta menyesatkan.

Akibatnya manusia kemudian menjadi mudah menyerah dan berputus asa bila tak sanggup menyelesaikan masalahnya.

Bila datang hal ini pada kita, ketahuilah pintu taubat akan selalu terbuka. Sebagaimana disebutkan dalam ayat,

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).

Setiap manusia yang terjerumus dalam kemaksiatan dan dosa bahkan kekafiran atau berbagai keburukan lainnya, bilamana mereka hendak bertaubat dan kembali lagi kepadaNya, sampaikanlah berita gembira kepada mereka bahwa Allah mengampuni setiap dosa bagi siapa saja yang bertaubat

Walaupun ia memiliki dosa yang teramat banyak, bagai buih di lautan luas dan tak terhitung jumlahnya.

Anas bin Malik menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,

”Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi no. 3540.)

Bahkan bila kita berputus dari rahmat Allah dan karuniaNya hukumnya adalah haram. Dalilnya antara lain,

(Mereka) menjawab, “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah engkau termasuk orang yang berputus asa.”

Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat". (Al-Hijr Ayat 55-56)

Sebuah hadits juga menyebutkan, Dari Ibnu Abas bahwa seorang lelaki berkata, Ya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam.! Apa dosa besar itu? Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Dosa besar itu adalah musyrik kepada Allah, putus asa dari karunia Allah, dan putus harapan dari rahmat Allah. (Al-Haitsami berkata telah diriwayatkan oleh Al-Bazar dan Thabrani para perawinya terpercaya, As-Suyuti dan Al-Iraqi menghasankan hadits ini)

Oleh sebab itu janganlah jadikan dunia sebagai sesuatu yang engkau kagumi, karena saat ini adalah waktunya kita mengumpulkan amal agar kelak di akhirat nanti pada saat perhitungan kita memiliki tabungan yang cukup.

Tetaplah berusaha mendekat serta bergantung hanya kepadaNya dan pastikan teman-teman dekat di sekelilingmu adalah kumpulan orang-orang yang baik, agar amalan baikmu senantiasa terjaga.

Dan kembalilah selalu kepada Allah bilamana engkau menemui jalan buntu serta yakinlah bahwa Allah selalu membuka pintu maaf dan rahmatNya bila kita ingin bertaubat dan kembali kepadaNya.

 

Wallahu a’lam bish-shawab



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x