Kompas TV religi beranda islami

5 Nama Ulama yang Diabadikan Jadi Nama Jalanan di DKI Jakarta

Kompas.tv - 9 Maret 2022, 16:06 WIB
5-nama-ulama-yang-diabadikan-jadi-nama-jalanan-di-dki-jakarta
Jalan Syech Nawawi Al Bantani resmi digunakan ganti jalan Cacing di Jakut, beliau adalah ulama buyut dari Wapres Maruf Amin. Selain itu, ada lima nama ulama lain yang diabadikan nama jalan di DKI Jakarta (Sumber: ANTARA/ HO-Kominfotik Jakarta Utara)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ada beberapa nama ulama kharimastik yang dijadikan nama jalanan di ibukota DKI Jakarta. Mulai dari nama Hadratusyaikh Hasyim Asy’ari hingga Buya Hamka.

Muhammad Masrur, Peneliti Muslim Urban dari The Elbukhari Institute menjelaskan perihal pemilihan beberapa nama ulama-ulama di DKI Jakarta.

Pemilihan nama ini menurutnya bukan tanpa sebab. Tapi, ada jejak historis ulama tersebut dalam masyarakat Betawi. Meskipun, katanya, tidak melulu urusan dengan Betawi, tapi sisi keulamaan  yang menasional.

“Ada nama-nama ulama yang memang diusulkan oleh masyarakat berkat jasa-jasa beliau selama ini, ada juga beberapa nama yang memang sebagai tempat dakwah beliau ketika di Jakarta,” paparnya dihubungi KOMPAS TV, Rabu (9/3/2022).

Masrur lantas menjelaskan, misalnya, nama Mualim Syafii Hadzami yang merupakan ulama kharimatik asal Betawi dan dijadikan nama jalan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

“Tempat dakwah mualim Syafii Hazami itu yang dijadikan nama jalan,” tandasnya merujuk pada Jalan di Gandaria, Kebayoran, Jakarta Selatan.

Berikut ini 5 nama ulama kharimatik yang diabadikan sebagai nama jalanan di DKI Jakarta.

Baca Juga: Nama Jalanan di Jakut ini Diubah Menjadi Jalan Syech Nawawi Al-Bantani, Buyut Wapres Maruf Amin

Jalan Buya Hamka di Casablanca, Jakarta Selatan

Mungkin tidak banyak yang tahu, salah satu ulama kharimatik bernama Haji Abdul Karim Amrullah atau biasa dikenal dengan nama Buya Hamka diabadikan sebagai nama jalan di kawasan  Casablanca, Jakarta Selatan.

Penamaan ini terjadi pada 2015 lalu oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama sebagai bentuk penghargaan kepada ulama tersebut.

"Orang kasih (nama pahlawan -red) itu dalam rangka penghargaan. Menghargai supaya generasi berikut itu kenal orang ini siapa. Sekarang kita mulai bikin nih, patung ini sejarahnya apa. Di Smart City mulai dikeluarin nih jadi orang bisa tahu ini patung siapa dan sejarahnya apa," kata pria yang akrab disapa Ahok itu, dalam acara "Ketuk Pintu Layani dengan Hati" di rusunawa Pinus Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (24/5/2015).

Baca Juga: Cerita Pak Harto, Hamka dan Daoed Joesoef Soal Polemik Masuk Sekolah Selama Ramadan

Syech Imam Nawawi Al Bantani di Jalanan Cakung-Cilincing




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x