Kompas TV religi beranda islami

Gus Baha Jelaskan soal Jalan Hidayah yang Kerap Disalahpahami, Bagaimana itu?

Kompas.tv - 8 Juni 2022, 06:42 WIB
gus-baha-jelaskan-soal-jalan-hidayah-yang-kerap-disalahpahami-bagaimana-itu
Cerita Gus Baha soal jalan hidayah yang mirip misteri dan kerap disalahpahami (Sumber: Situs Resmi NU)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha menjelaskan soal jalan hidayah yang kerap disalahpahami oleh kebanyakan dari kita.

Lewat bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, Gus Baha memberikan analogi tentang jalan hidayah bagi seseorang yang misterius dan tidak ada yang tahu, kecuali Allah SWT.  

“Allah itu tahu kalau kita dhoif atau lemah sehingga Ahlussunah mengatakan, semua kesalahan itu ya kesalahan saja,” papar Gus Baha di Youtube Santri Gayeng pada Rabu (8/6/2022), KOMPAS.TV sudah dapat izin mengutipnya.

Meskipun telah membuat kesalahan atau dosa, misalnya kata Gus Baha, tidak lantas seseorang itu dijatuhi kafir.

Harus berhati-hati dengan kata ini, juga soal hidayah yang menurut Gus Baha seperti rahasia.  

“(berbuat dosa atau kesalahan) tidak lantas menjadikan kafir, dan itu bukan berarti kita tidak cinta Alllah dan Rasul,” imbuhnya.

Pengasuh Ponpes LP3IA Rembang itu menegaskan, misalnya, orang berbuat dosa seperti mabuk misalnya, sudah ada sejak zaman dulu.

“Jadi orang mabuk sejak ada zaman dulu, makanya kita tidak boleh terlalu benci pada preman atau orang yang berbuat dosa itu,” ungkapnya.

Gus Baha yang menuliskan tafsir Al-Qur’an berjilid-jilid dengan tajuk Al-Qur’an dan Tafsirnya (UII Press) itu menegaskan, bisa jadi seorang preman yang kita benci itu dalam hatinya ada Allah.

Kita bisa jadi tidak tahu, menurut Gus Baha, hal itu karena saking bencinya kita pada sesuatu yang tidak kita pahami. 

“Kadang ada seorang preman, tapi tidak memungkiri bisa jadi ia cinta kepada Allah,” imbuhnya.

Baca Juga: Gus Baha Jelaskan tentang Asal-Usul dan Hukum Jilbab Dipakai Muslimah, Begini yang Ideal

Salawatan tapi Tidak Salat

Gus Baha lantas menjelaskan, ia tidak masalah jika seorang yang berdosa atau mungkin seorang preman itu justru suka pergi ke konser yang di dalamnya ada salawatan Nabi.

Bahkan, ketika seseorang itu tidak salat atau jarang salat, tapi ia gemar ke konser selawatan, maka bagi Gus Baha tidak jadi masalah.

“Maka menurut saya tidak masalah jika ada orang tidak salat tapi pergi ke konser salawatan itu nggak masalah,” imbuhnya.

Sebab, hal itu bisa jadi jalan hidayah buat dia.

Lah wong faktanya dia memang suka dengan salawatan. Bisa saja itu awal dapat hidayah,” ungkapnya.

Gus Baha pun menjelaskan fenomena orang yang kerap mencibir orang lain yang belum tentu lebih baik darinya. 

“Kata orang, apa gunanya salawatan tapi nggak salat. Lah, kalau dia nggak pernah salawatan dan tidak salat, lalu jalur hidayahnya dari mana?” ungkap Gus Baha.

Sebab, lanjut Gus Baha, bisa jadi orang yang ke salawatan tapi belum salat, ada hidayah lewat jalur salawat tersebut. 

"Umpama ada satu dua salawat yang diterima yang menjadikan sebab dapat hidayah, bagaimana? Makanya, jangan suka komentar atau mengolok-olok," imbuhnya. 

Dengan nada bercanda, Gus Baha pun menyindir mereka yang kerap menjadikan diri sendiri dan Tuhan seraya mengadili perilaku orang lain. 

"Tidak ikut jadi Tuhan kok ya geger," ungkapnya sambil tersenyum. 




Sumber : Kompas TV/Santri Gayeng


BERITA LAINNYA



Close Ads x