Kompas TV religi beranda islami

Kisah Pembunuhan Pertama Dunia, Qabil - Habil Berseteru karena Perempuan dan Kurban

Kompas.tv - 12 Agustus 2022, 05:38 WIB
kisah-pembunuhan-pertama-dunia-qabil-habil-berseteru-karena-perempuan-dan-kurban
Ilustrasi pembunuhan. Berikut ini merupakan sejarah pembunuhan pertama di dunia (Sumber: Pixabay)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAST.TV –  Dalam sejarah agama-agama samawi, pembunuhan pertama dunia terjadi lantaran hawa nafsu dan iri dengki. 

Saat Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke bumi karena melanggar larangan Allah dengan memakan buah khuldi, keduanya beranak pinak. Lantas, dua anak Nabi Adam bernama Qabil dan Habil berseteru. 

Dari situ kisah pembunuhan pertama terjadi dan begitu memilukan. Lantaran keduanya berseteru karena enggan dinikahkan dengan saudaranya karena salah satunya dianggap tidak cantik, serta persoalan kurban. Kedengkian jadi muasal perseteruan itu. 

Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman tentang awal mula pembunuhan pertama dunia ini. 

Artinya: Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain(Qabil). Ia berkata (Qabil):"Aku pasti membunuhmu!".

Berkata Habil:"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa". (QS. Al Maidah: 27).

Baca Juga: Tips Mengkhatamkan Al-Qur'an di 15 Hari Terakhir Ramadan

Kurban dan Soal Perempuan  

Dalam tafsir Tahlili Kementerian Agama diterangkan tentang ayat QS Al-Maidyah ayat 27 tersebut. 

Dalam tafsir itu dijelaskan, Kepada Nabi Muhammad saw diperintahkan untuk membacakan kisah kedua putra Adam a.s. di waktu keduanya berkurban.

Salah satu kurban yang seorang diterima sedang kurban yang lain tidak. Lantas, orang yang tidak diterima kurbannya bertekad untuk membunuh saudaranya, sedang yang diancam menjawab bahwa ia menyerah kepada Allah, karena Allah hanya akan menerima kurban dari orang-orang yang takwa.

Menurut riwayat Ibnu Abbas, Ibnu Umar dan lain-lain, bahwa putra Adam yang bernama Qabil mempunyai ladang pertanian. Sedangkan putra Adam lain  bernama Habil mempunyai peternakan kambing.

Kedua putra Adam itu mempunyai saudara kembar perempuan.

Pada waktu itu Allah mewahyukan kepada Adam agar Qabil dikawinkan dengan saudari kembarnya Habil.

Dengan perkawinan itu Qabil tidak senang dan marah, saudara kembarnya lebih cantik. Keduanya sama-sama menghendaki saudara yang cantik itu.

Akhirnya Adam menyuruh Qabil dan Habil agar berkurban guna mengetahui siapa di antara mereka yang akan diterima kurbannya.

Qabil berkurban dengan hasil pertaniannya dan yang diberikan bermutu rendah, sedang Habil berkurban dengan kambing pilihannya yang baik.

Allah menerima kurban Habil, yang berarti bahwa Habil-lah yang dibenarkan mengawini saudara kembar Qabil.

Dengan demikian bertambah keraslah kemarahan dan kedengkian Qabil sehingga ia bertekad untuk membunuh saudaranya. Tanda-tanda kurban yang diterima itu ialah kurban itu dimakan api sampai habis.

Dari peristiwa yang terjadi ini dapat diambil pelajaran bahwa apa yang dinafkahkan seharusnya tidak sekedar untuk mengharapkan pujian dan sanjungan tetapi hendaklah dilakukan dengan ikhlas agar diterima oleh Allah. Wallahu a'lam. 

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad Dilobi untuk Membebaskan Penjahat karena Kebangsawanannya, tapi Ditolak Tegas

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x