Kompas TV religi agama

Teks Khotbah Idulfitri 2024 Resmi Kemenag Beserta Doanya, Bisa Dibaca Saat Salat Id

Kompas.tv - 8 April 2024, 14:38 WIB
teks-khotbah-idulfitri-2024-resmi-kemenag-beserta-doanya-bisa-dibaca-saat-salat-id
Contoh teks khotbah yang bisa dibaca saat salat Idulfitri 1445 hijriah/2024 masehi. (Sumber: Freepik)
Penulis : Dian Nita | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut contoh teks khotbah yang bisa dibaca saat salat Idulfitri 1445 hijriah/2024 masehi.

Melansir NU Online, hukum salat idulfitri yaitu sunah muakkadah dan sangat dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah.

Perbedaan salat Id dengan salat lainnya adalah adanya khotbah setelah pelaksanaan salat dua rakaat, dan dalam salat id ini tidak diperlukan azan maupun ikamah.

Berikut teks khotbah Idulfitri 2024 dikutip dari Kemenag Bengkulu.

Baca Juga: Kapan Malam Takbiran Idulfitri 2024, Ini Ketentuan Takbir Keliling di Sejumlah Daerah

Teks Khotbah Idulfitri 2024

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
اللهُ أَكْبَر ۹ x اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ
بُكْرَةً وَأَصِيْلاً .
الحَمْدُ الله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَحِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِينِ
اللهمَّ صَلِّ وَسَلّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ أَمَّا بَعْدُ اتَّقُوا الله
تَعَالَى فَقَدْ فَازَ المَتَّقُونَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي القُرْآنِ الكَرِيم اَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ : يَأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُفْتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا
وَأَنتُمْ مُسْلِمُونَ 

ALLAHU AKBAR 3 X…. WALILLAHIL HAMD.

Pada hari ini kita ucapkan selamat tinggal bulan Ramadhan tahun 1445 H. Tidak ada lagi yang dapat kita harapkan kecuali Ramadhan tahun yang akan datang, itupun jika kita masih diberi kesempatan untuk hidup di muka bumi yang fana ini, jika tidak, Ramadhan yang telah di lalui adalah merupakan Ramadhan terakhir bagi kita. 

Pada hari kemenangan ini tak ada kata yang lebih indah, suci dan mulia yang patut kita ucapkan kecuali ” TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM, “BARAKALLAHU FIIKUM”, “Semoga Allah  menerima amalku dan amalmu”, “semoga Allah memberkahi kepada kalian”.

ALLAHU AKBAR 3 X…. WALILLAHIL HAMD. 

Dengan berakhirnya bulan Ramadhan yang suci dan mulia ini, bukan berarti selesailah tugas dan  kewajiban kita baik terhadap Allah maupun terhadap  sesama manusia, namun masih terhampar tugas dan kewajiban kita yang harus kita lakukan. 

Untuk menjadikan kita orang yang menang dan kembali kepada fitrah ada beberapa kewajiban yang  harus kita lakukan: 

Pertama puasa Ramadhan dengan benar sesuai  dengan tuntunan yang telah digariskan oleh Allah dan  Rasulnya, sebab apabila puasa Ramadhan telah kita 
lakukan sesuai dengan tuntunan maka Allah akan  mengampuni dosa-dosa kita sesuai dengan sabda rasulullah:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَنَا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَاتَقَدِّمَ مِنْذَنْبهِ

Artinya: barang siapa puasa Ramadhan karena iman dan  penuh perhitungan maka akan diampuni dosa-dosanya  yang telah lalu. (HR.Bukhari) 

Kedua membayar zakat fitrah. Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi kaum  muslimin di akhir Ramadhan dan juga berfungsi untuk  membersihkan orang-orang yang berpuasa dari segala  hal yang dapat mengurangi nilai-nilai amalan  Ramadhan, serta dapat membantu para fakir-miskin. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم زَكَاةَ الْفِطْرِ: طَهْرَةٌ لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ, فَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةً مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَاهَا بَعْدَ
اَلصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ. رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ، وَابْنُ مَاجَهْ وَصَحْحَهُ الْحَاكِم)

Artinya : dari Ibnu Abbas ia berkata : Rasulullah SAW. telah mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan perkataan yang kotor, dan untuk memberi makan fakir-miskin dan barang siapa melaksanakannya sebelum shalat Idul Fitri maka itulah zakat yang diterima, dan barang siapa yang  menunaikannya setelah shalat Idul Fitri maka merupakan shadaqah biasa. (HR.Abu Daud dan Ibnu Majah).

Baca Juga: Sidang Isbat Hari Raya Idulfitri 2024 Besok, Akankah Lebaran Muhammadiyah, NU, Pemerintah Serentak?

ALLAHU AKBAR 3 X…. WALILLAHIL HAMD. 

Hadirin jemaah Idul Fitri Rahimakumullah. 
Setelah menunaikan puasa dan zakat fitrah sesuai dengan tuntunan yang telah ditetapkan, maka berarti kita sudah memenuhi sebagian persyaratan untuk kembali kepada fitrah. Namun masih ada persyaratan yang ketiga yakni saling maaf-memaafkan.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x