Kompas TV tekno internet

Huawei Bakal Luncurkan 6G, Lebih Cepat 50 Kali Lipat dari 5G

Kompas.tv - 20 April 2021, 19:09 WIB
huawei-bakal-luncurkan-6g-lebih-cepat-50-kali-lipat-dari-5g
Seorang perempuan duduk di depan toko ritel Huawei yang mempromosikan jaringan 5G di Beijing pada 11 Oktober 2020. Huawei menyebut sedang mengembangkan teknologi 6G yang lebih cepat dari 5G. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Deni Muliya

SHENZHEN, KOMPAS.TV - Banyak negara di seluruh dunia sedang beradaptasi untuk menyambut teknologi internet 5G.

Namun, Huawei asal China justru menyatakan akan meluncurkan teknologi internet yang lebih cepat dari itu, yakni 6G.

Rencana ini terungkap dari pernyataan pimpinan Huawei, Xu Zhijun dalam sebuah konferensi di Shenzhen, Guangdong, China awal pekan ini.

Mengutip RT, pihak Huawei akan merilis teknologi 6G sebelum tahun 2030.

Pemberitaan media lokal mencatat, Huawei akan segera menerbitkan laporan yang menjelaskan visi pengembangan teknologi jaringan termutakhir itu.

Baca Juga: China Bangun Jaringan Seluler 5G, akan Jadi yang Terbesar di Dunia?

CGTN menulis, jaringan 6G mungkin akan lebih cepat 50 kali lipat dari 5G.

Saat jaringan 5G dapat melakukan transfer data dengan kecepatan 20 gigabyte (GB) per detik, maka 6G akan memiliki kecepatan 1.000 GB per detik.

Jaringan 6G tak cuma dapat memuaskan pengguna dengan kecepatan download super cepat.

Huawei juga menyebut pengguna dapat menikmati jaringan 6G saat berkendara sangat cepat, seperti saat menumpang pesawat udara.

Huawei adalah salah satu perusahaan terdepan dalam pengembangan teknologi 5G.

Tetapi, banyak negara memilih membatasi penggunaan teknologi 5G buatan China akibat tekanan Amerika Serikat.

Meski begitu, Huawei mulai mengembangkan teknologi jaringan 6G sejak 2019.

China telah meluncurkan satelit untuk uji coba jaringan 6G pada 6 November 2020 lalu. 

Baca Juga: Jaringan 5G Segera Hadir, Ini Wilayah-wilayah di Indonesia yang Akan Dapat Lebih Dulu

Satelit itu diluncurkan dari Taiyuan Satellite Launch Center, sebelah utara provinsi Shanxi dan diklaim sebagai satelit 6G pertama di dunia.

“6G mengombinasikan jaringan komunikasi satelit dengan jaringan komunikasi di darat," kata Professor Xu Yangsheng, akademisi di Chinese Academy of Engineering dan direktur Satellite Technology Research Institute, dilansir dari DailyMail.

"Pita frekuensi 6G dibuat untuk mengembangkan spektrum milimeter wave milik 5G hingga spektrum terahertz (THz)," tambah Xu.

Saat itu, para peneliti mengklaim gelombang THz juga memiliki tingkat penetrasi tinggi dan tidak membahayakan manusia. 

Baca Juga: Sri Mulyani Siapkan Rp17 Triliun Per Tahun untuk Sambungkan Internet ke Seluruh RI

Oleh sebab itu, para peneliti China menyebut teknologi THz dapat berguna untuk bidang area usaha makanan, obat-obatan, dan diagnosa awal kanker.

Sementara itu, satelit 6G tak cuma berguna untuk uji coba jaringan 6G.

China menggunakan satelit tersebut untuk melayani aplikasi kota pintar (intelligent city), pencegahan bencana, perencanaan lahan, dan memonitor konstruksi infrastruktur besar.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x