Kompas TV tekno internet

Mahfud MD Sebut Data Pribadinya Bukan Rahasia, Netizen: Bahaya Kalau Gini Cara Pikirnya

Kompas.tv - 13 September 2022, 10:34 WIB
mahfud-md-sebut-data-pribadinya-bukan-rahasia-netizen-bahaya-kalau-gini-cara-pikirnya
Arsip, foto Menkopolhukam Mahfud MD | Mahfud menanggapi kebocoran data pribadinya via Twitter pada Selasa (13/9/2022). (Sumber: Tangkapan layar KOMPAS TV)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menanggapi kebocoran data pribadi yang menimpa dirinya, Selasa (13/9/2022). Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya.

"Banyak yang japri saya bahwa data pribadi saya dibocorkan oleh Bjorka hacker. Saya tak ambil pusing dan tak ingin tahu. Sebab data pribadi saya bukan rahasia, bisa diambil dan dilihat di Wikipedia (Google), di sampul belakang buku-buku saya, di LHKPN KPK," kata Mahfud 

"Data pribadi sy terbuka, tak perlu dibocorkan," imbuhnya.

Baca Juga: Banyak Data Diretas, Ternyata Cuma 5-10 Persen Notifikasi BSSN yang Direspons Pemerintah

Tanggapan yang dilontarkan Menkopolhukam menimbulkan beragam reaksi dari para warganet. Beberapa menyayangkan cara Mahfud merespon kejadian ini.

Salah satunya @YanamaID dengan username Yanama, yang menganggap cara pikir macam itu berbahaya.

"Bahaya Pak kalau begini cara mikir pejabat kita, bahaya. Yang jadi masalah itu data masyarakat pak. Bapak enak ga kena serangan spam, pinjol dan teror lainnya," ujar Yanama.

Komentar serupa juga datang dari @awfannnn.

"Pak, esensinya bukan dari data bapak yang gak masalah jika terbuka, tapi lemah nya sistem kinerja pemerintah dalam menjamin privasi warga negaranya. Kecewa sih bapak hanya menggunakan kata “saya” ketimbang “kita” padahal bapak pejabat publik," imbuhnya.

Baca Juga: Pakar: Manuver Bjorka Lincah, di Twitter dan Telegram Beda, Bisa jadi Pengalihan Isu Judi Online

Terlepas dari itu, merespons serangan siber yang dilakukan hacker Bjorka, pemerintah kini telah membentuk tim khusus, seperti disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate pada Senin (12/9/2022).

“Perlu ada emergency response team untuk menjaga data, tata kelola data, yang baik, di Indonesia dan untuk menjaga kepercayaan publik,” terang Menkominfo.

Tim khusus tersebut dihuni Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), Kemkominfo dam Polri.

Baca Juga: Bjorka Belum Seberapa, Ini 5 Hacker Paling Berbahaya dan Terkenal di Dunia, Hingga Meretas Pentagon

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x