Kisah Pemuda-Pemudi di Blitar Rawat Sejarah dan Veteran Kemerdekaan RI

BLITAR, KOMPAS.TV - Sejarah tidak membuatmu kuno namun justru membimbingmu pada kemajuan. Moto itulah yang dipegang erat sekelompok pemuda di Kota Blitar, Jawa Timur yang mendedikasikan diri untuk peduli dan merawat sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.

Sekelompok pemuda tersebut menamai dirinya sebagai ASRI, Album Sejarah Indonesia.

Berdiri sejak tahun 2020 lalu, kelompok ASRI terus menggali cerita sejarah kemerdekaan dari sejumlah veteran yang ada di Blitar.

Ketua Kelompok ASRI, Rully Agassy mengaku dirinya sangat tertarik dengan sejarah perjuangan dan ingin untuk terus menggali cerita perjuangan dari para veteran kemerdekaan. 

Meski kini anggota komunitas ini tinggal dua orang yakni Rully dan sang istri, namun semangat keduanya tidak pernah padam.

Rully dan sang istri juga rela menyisihkan waktu dan uang pribadinya untuk mencari dan datang langsung ke rumah para veteran, sembari mendengarkan kisah perjuangannya.

Tidak hanya itu, Rully dan sang istri juga memperjuangkan hak para veteran karena beberapa veteran yang mereka temui ternyata masih belum mendapatkan hak yang semestinya sebagai veteran perang.

Salah satu veteran yang sering dikunjungi Rully adalah Kadjat Soejono. Kadjat dan keluarga merasa sangat terbantu atas apa yang dilakukan Rully dan sang istri.

Berkat digitalisasi cerita sejarah yang direkam Rully, Kadjat Soejono kini bisa mendapatkan hak-haknya selama berpuluh-puluh tahun yang sebelumnya tidak ia terima.

Kini setelah 3 tahun berjalan, sudah 30 veteran yang diabadikan ceritanya oleh Rully dan sang istri.

Bagi Rully dan istri, upaya mereka bukan sekedar mengabadikan cerita tapi sebagai bentuk penghormatan pada jasa para pahlawan bangsa.

Pria berusia 29 tahun ini berharap cerita sejarah yang ia rekam bisa menjadi bahan pembelajaran kepada generasi bangsa tentang makna perjuangan.

Baca Juga: Tekad Guru di Flores Timur Harus Jalan Kaki 5 Km Susuri Hutan Demi Mengajar