JAKARTA, KOMPAS.TV - SGIE, pertanyaan Gibran Rakabuming Raka, Cawapres Nomor Urut Dua kepada Muhaimin Iskandar Cawapres Nomor Urut Satu adalah singkatan dengan istilah yang tak umum dipahami.
Tak cuma buat Muhaimin, Gibran juga menanyakan istilah sulit buat Mahfud MD, Cawapres Nomor Urut Tiga.
Bahkan ketika dijawab Mahfud pun, Gibran mendesak Mahfud lagi.
Gaya debat seperti ini, dikritik tim sukses Ganjar-Mahfud saat dinilai tak mendapat substansi.
Yang disorot pertama adalah moderator debat, yang tak luwes dalam aturan komisi pemilihan umum sehingga peserta debat kehilangan waktu berargumen.
Kelakar Andi, SGIE semestinya diucapkan dalam lafal Bahasa Inggris karena memang singkatan dalam bahasa inggris State of The Global Islamic Economy alias ekonomi syariah.
Lebih lanjut, gaya ini menurut Andi, pernah dipakai ayah Gibran, Presiden Joko Widodo saat debat pilpres 2014 dan 2019 melawan Prabowo Subianto.
Di debat 2014 Jokowi membuat Prabowo tak bisa menjawab arti singkatan TPID yang kepanjangannya adalah tim pengendali infalsi daerah.
Sedangkan di 2019, istilah Unicorn yang membuat Prabowo tak mengerti apa yang dibicarakan Jokowi.
Di dua pilpres tersebut, Jokowi mengalahkan Prabowo.
Namun, terlepas dari taktik dan jebakan yang membuat lawan terdiam, aturan debat yang dibuat KPU tak bisa membuat masyarakat paham karena waktu yang singkat.
Plus kualitas pertanyaan yang standar, karena para panelis tak dilibatkan untuk menggali kualitas capres dan cawapres.
Masih ada tiga lagi debat pilpres 2024, dua untuk capres dan satu untuk cawapres.
Momentum ini bisa digunakan untuk penampilan terbaik para capres cawapres.
Juga perbaikan KPU untuk aturan debat, supaya masyarakat mendapat pemimpin yang berkualitas.
Baca Juga: Ganjar Angkat Bicara Soal Pertanyaan "SGIE" Gibran ke Muhaimin: Harusnya Lebih Substantif
#gibran #sgie #muhaimin
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.