JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi masih menyelidiki dugaan tindakan bullying atau perundungan terhadap siswa SMA di Serpong, Tangerang Selatan. Menurut polisi, pelaku sudah dua kali merundung korban.
Kasat Reskrim Polres Tangerang menyebut korban akan menjalani pemeriksan psikologi. Dari hasil penyelidikan diketahui, para pelaku sudah dua kali merundung korban pada 2 dan 13 Februari 2024.
Polisi gelar perkara hari ini untuk menaikkan status menjadi penyidikan dan menentukan jumlah pelaku yang diduga lebih dari satu orang.
Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia, Retno Listyarti mengatakan penyebab seorang anak melakukan kekerasan bisa terjadi karena beberapa hal, diantaranya dipengaruhi oleh pola asuh orang tua dan lingkungan pertemanan.
Soal perundungan siswa di SMA Binus School Serpong, Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI menekankan pentingnya sistem pencegahan dan pengawasan dari satuan pendidikan.
Sistem itu diharapkan mampu mendeteksi secara dini adanya kelompok-kelompok anak yang berpotensi berperilaku negatif, termasuk perundungan.
Lokasi bullying diduga dilakukan di warung dekat SMA Binus Serpong.
Pemilik warung membenarkan jika korban dan para pelaku sering berkunjung ke warung usai pulang sekolah.
Namun pemilik warung menyebut tidak pernah melihat aksi perundungan antar siswa. Umumnya pelaku ataupun korban berkumpul membeli jajanan seperti biasa.
Baca Juga: Pemilik Warung Bantah Tempatnya Jadi Lokasi Perundungan Siswa Binus School Serpong
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.