Kompas TV advertorial

Education New Zealand Umumkan Juara Ide Bisnis Siswa KIWI Challenge 2021

Kompas.tv - 26 November 2021, 19:50 WIB
education-new-zealand-umumkan-juara-ide-bisnis-siswa-kiwi-challenge-2021
Education New Zealand (ENZ) bekerja sama dengan Kopi Tuli dan University Canterbury (UC) Business School Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) Challenge 2021 yang berlangsung sejak 1 Agustus hingga 20 November 2021. (Sumber: Dok. ENZ)
Penulis : Elva Rini

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kelompok siswa dari sekolah menengah atas (SMA) British School Jakarta berhasil meraih juara satu Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) Challenge 2021 yang berlangsung sejak 1 Agustus hingga 20 November 2021.

Melalui ajang ini, Education New Zealand (ENZ) bekerja sama dengan Kopi Tuli dan University Canterbury (UC) Business School mendorong siswa SMA di Pulau Jawa untuk mengembangkan keterampilan di bidang kewirausahaan dan penggunaan teknologi.

“Saya sangat berterima kasih kepada penyelenggara tantangan karena memberi kami kesempatan melalui platform ini untuk benar-benar menyuarakan ide-ide terkait masalah permanen di Indonesia dan memberikan solusi kami,” kata Gureesha, perwakilan dari tim British School Jakarta.

“Terima kasih telah melihat nilai dari visi dan misi kami. Kami berharap dapat bekerja sama dan berpartisipasi lagi di tahun depan,” lanjutnya.

Tema yang dipilih pada ajang tahunan KIWI Challenge kali ini adalah “EdTech” (education technology). Selama periode 25 September – 22 Oktober, setiap sekolah dapat mendelegasikan tiga sampai lima tim untuk berkompetisi.

Setiap tim kemudian diwajibkan membuat video presentasi ide bisnis berdurasi tiga menit di bidang “EdTech” atau education technology.

Melalui penggunaan teknologi, para siswa ditantang untuk mengembangkan ide yang dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan siswa Indonesia di dunia kerja, sekaligus memberikan solusi dari isu-isu sosial di sekitar.

Baca Juga: KIWI Challenge Ajak Siswa Ciptakan Ide Bisnis di Bidang Teknologi Pendidikan, Ini Persyaratannya

Sebanyak 15 grup siswa dari berbagai sekolah di Pulau Jawa telah berpartisipasi selama periode pengiriman video. Di antara para peserta, terpilih 5 finalis yang akan mempresentasikan ide bisnis mereka di tahap final, antara lain:

  1. Binus School Simprug dengan "Cricket Card"
  2. British School Jakarta dengan "IlmuKita"
  3. Cita Hati Christian School Surabaya dengan "Fledge"
  4. SMAN 1 Cileungsi dengan "JOBRemaja"
  5. Springfield Raffles School dengan "Ezlearnin"

Para finalis juga menerima sesi mentoring dari para ahli di bidang EdTech dan kewirausahaan di NZ seperti Lisa Martin (Programme Manager di UC Centre for Entrepreneurship), Erica Austin (Chief Experience Curator di Aotearoa SDG Summit Series Curator), Cheryl Brown (Associate Professor & Co-Director di Digital Education Futures Lab).

Kemudian Fergal Dods (mahasiswa UC dan penemu StudentsNZ Limited), James Carr (siswa PhD di University Canterbury), dan terakhir Ethan (Senior Business Advisor Asia New Zealand Foundation).

British School Jakarta berhasil menduduki peringkat pertama dengan ide “IlmuKita”, diikuti oleh juara dua SMA Cita Hati Christian Surabaya dengan “Fledge” dan juara tiga Binus School Simprug dengan “Cricket Card”. (Sumber: Dok. ENZ)
Binus School Simprug juga meraih kategori kategori People’s Choice Award dengan “Cricket Card”. (Sumber: Dok. ENZ)

Penjurian dilakukan oleh Direktur Regional Asia ENZ Ben Burrowes, Komisioner Perdagangan dari New Zealand Trade Enterprise (NZTE) Indonesia Diana Permana, salah satu pendiri Kopi Tuli Adhika Prakoso, serta Internationalisation Director UC Business School Dr. William Shannon.

Dari hasil penjurian, British School Jakarta berhasil menduduki peringkat pertama dengan ide “IlmuKita”, diikuti oleh juara dua SMA Cita Hati Christian Surabaya dengan “Fledge” dan juara tiga sekaligus peraih kategori People’s Choice Award, Binus School Simprug dengan “Cricket Card”.

Berikut adalah jumlah hadiah yang berhak didapatkan para pemenang:

  • Juara 1: Voucher senilai Rp 10.000.000 dan magang virtual di UC Business School
  • Juara 2: Voucher senilai Rp 8.000.000 dan magang virtual di UC Business School
  • Juara 3: Voucher senilai Rp 5.000.000
  • People’s Choice Award (dipilih berdasarkan voting): Voucher senilai Rp 2.000.000

Atas keberhasilan ini, Dr. William Shannon mengapresiasi para peserta yang terlibat dalam kegiatan.

“Ini cukup luar biasa, kalian semua bisa sangat bangga dengan apa yang kalian dapatkan terlepas dari hasil penjurian. Ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi kami, kami terkesan dengan semua presentasi terlepas dari hasilnya. Saya yakin kalian telah belajar banyak dan ini akan menjadi pengalaman yang dapat kalian bawa dan terapkan pada pekerjaan di masa depan,” kata Dr. William Shannon.

Baca Juga: 5 Alasan New Zealand Jadi Pilihan Terbaik Kuliah di Luar Negeri, Tersedia Beasiswa!

Education New Zealand menjalin sinergi dengan Kopi Tuli untuk menyediakan kesempatan yang setara bagi orang-orang penyandang disabilitas. (Sumber: Dok. ENZ)

Senada dengan itu, Diana Permana juga menyampaikan kekaguman serta harapannya terhadap gagasan-gagasan yang telah dikemukakan para peserta.

“Saya terpesona dengan semua presentasi. Kalian masih SMA, namun presentasi dipersiapkan dan disajikan dengan baik. Terus kembangkan kreativitas dan inovasi kalian. Saya yakin suatu hari akan melihat peluncuran aplikasi nyata dari sekolah kalian, dan saya menantikan bagaimana itu bisa mendukung siswa SMA di Indonesia,” ungkap Diana.

Hal senada juga diungkapkan oleh Adhika Prakoso.

“Meskipun ini kompetisi, tidak penting apakah kalian menang atau kalah. Jika kalian kalah, jangan kecewa karena acara ini memungkinkan kalian untuk benar-benar berbagi ide dan pengetahuan. Saya berharap yang terbaik untuk kalian di masa depan,” imbuh Adhika

Melalui ajang ini, ENZ mendorong para siswa untuk terlibat dalam kegiatan kewirausahaan, peka terhadap isu-isu sosial di sekitar, menjalin hubungan global antara mahasiswa dan akademisi New Zealand, serta mendekatkan para siswa dengan sistem pendidikan kelas dunia dari New Zealand yang mendorong siswa untuk mengasah soft skills seperti berpikir kreatif, inovatif, dan analitik.

“Soft skills merupakan hal yang sangat penting. Teruslah belajar tetapi tetap fokus pada keterampilan untuk mendengarkandan berpikir kreatif. Itu akan menjadi sesuatu yang dibutuhkan oleh pekerjaan. Jadi, selamat untuk Anda semua, dan saya berharap yang terbaik untuk kalian di masa depan,” pungkas Ben Burrowes.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x