Kompas TV advertorial

Ketua B20 Indonesia: Isu Prioritas G20-B20 Indonesia Jadi Bahasan Utama WEF 2022

Kompas.tv - 9 Juni 2022, 11:57 WIB
ketua-b20-indonesia-isu-prioritas-g20-b20-indonesia-jadi-bahasan-utama-wef-2022
Pertemuan tahunan World Economy Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss. (Sumber: Doc. Kadin Indonesia)
Penulis : Adv Team

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Penyelenggara B20 Indonesia Shinta Kamdani menyampaikan kesannya mengikuti pertemuan tahunan World Economy Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss.

Menurut Shinta, forum itu sangat penting karena banyak pemimpin dunia berkumpul, baik dari pemerintahan hingga bisnis, membahas masalah ekonomi paling mendesak.

Shinta menambahkan, WEF 2022 menjadi sangat penting dan relevan karena situasi geopolitik dan geoekonomi dunia situasinya cukup tegang dan harus diselesaikan.

"Mulai dari upaya bersama bangkit dari Covid-19, krisis Rusia-Ukraina, pembahasan percepatan transisi energi, inklusi ekonomi melalui inovasi digital, dan sistem kesehatan berkelanjutan diperbincangkan,” kata Shinta dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/6).

Salah satu fokus perhatian dalam forum adalah krisis Rusia-Ukraina yang memperburuk keadaan ekonomi global karena berimbas pada stabilitas pangan, energi dan sektor keuangan.

Para pemimpin bisnis dunia juga menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan terkait dampak perang kedua negara tersebut.

Selain ketua B20 Indonesia, saat ini Shinta menjabat sebagai WKU Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri dari Kadin Indonesia.

Baca Juga: Promosikan Forum B20, Kadin Indonesia Lakukan Tur Eropa

Shinta mengaku sangat senang sebab beberapa topik B20 dalam forum WEF diselaraskan dengan topik prioritas G20 Indonesia. 

Arsitektur kesehatan global, transisi energi, dan digitalisasi menjadi bahasan utama di WEF 2022. 

Hal penting yang dibahas terkait transisi energi, misalnya diperlihatkan komitmen membentuk berbagai inisiatif seperti First Movers Coalition dari 50 perusahaan.

"First Movers Coalition akan mengurangi emisi karbon industri berat dan sektor transportasi jarak jauh yang bertanggung jawab atas 30 persen emisi global dan CEO Climate Leaders Alliance, yang sepakat untuk mengambil tindakan tegas untuk pengurangan emisi,” ujar Shinta.

B20 Indonesia sudah membentuk Energy, Sustainability & Climate Task Force yang bertugas untuk memberikan rekomendasi kebijakan untuk mendorong langkah konkret negara-negara G20 dalam mentransisi dunia menjadi lebih hijau di berbagai tingkatan.

Tugas yang dilakukan antara lain membuat perkembangan dalam perdagangan karbon dan mendorong inovasi dalam produksi energi alternatif.

Sementara di bidang inovasi digital, pemimpin global menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi baru untuk membantu pemerintah dan perusahaan global.

Teknologi dimanfaatkan untuk mengatasi dampak perubahan iklim, termasuk memulihkan kesenjangan ekonomi dan mengelola serta mengantisipasi dampak pandemi di bidang kesehatan, belajar dari kasus Covid-19.

Baca Juga: Promosikan Forum B20 Indonesia ke Eropa, KADIN Dorong Kolaborasi demi Transformasi Ekonomi Global

“Melalui kecanggihan teknologi digital, big data, artificial intelligence, dan quantum analytics kita dapat mengidentifikasi serta mempercepat upaya dekarbonisasi," kata Shinta.

"Ini sangat penting dan relevan dengan langkah yang dilakukan B20 Indonesia melalui Digitalization Task Force dan Energy, Sustainability & Climate Task Force, dalam mendorong kebijakan yang menstimulasi mendorong kebijakan yang menstimulasi aktivitas ekonomi rendah karbon,” jelas Shinta.

Hal paling penting yang tidak boleh diabaikan yakni pentingnya mengatasi persoalan kesehatan yang menjadi pangkal dari munculnya krisis ekonomi global ini.

Kesenjangan infrastruktur kesehatan, terutama akses vaksin harus bisa diatasi secara bersama demi mengantisipasi krisis kesehatan di masa depan.

Shinta mengatakan, dalam WEF 2022 disepakati peluncuran "Accord for a Healthier World" yang didukung oleh Pfizer untuk menyediakan obat-obatan dan vaksin secara nirlaba ke 45 negara berpenghasilan rendah.

"Selain itu, disepakati juga MoU Platform for Health and Healthcare dengan Arab Saudi untuk gerakan kesehatan global yang value based dan people-centered,” kata Shinta.

Di pertengahan WEF 2022, B20 Indonesia menjadi tuan rumah forum bisnis dan investasi di Paviliun Indonesia untuk melibatkan CEO global yang ingin hadir di KTT B20 Indonesia.

Shinta Kamdani (tengah), ketua B20 Indonesia dan WKU Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri dari Kadin Indonesia. (Sumber: Dok. Kadin Indonesia)

Momentum ini digunakan mempromosikan peluang investasi Indonesia yang mencakup berbagai sektor seperti eco-tourism, energi terbarukan, dan pembangunan ibu kota baru.

Shinta Kamdani juga didapuk mewakili B20 Indonesia berbicara mengenai “Strategic Outlook on ASEAN”.

Shinta Kamdani (tengah), ketua B20 Indonesia dan WKU Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri dari Kadin Indonesia. (Sumber: Dok. Kadin Indonesia)

Topik yang ditekankan adalah kemajuan dan pencapaian ASEAN dalam upaya pulih dari pandemi dan menempatkan diri secara proporsional dalam situasi ketegangan geopolitik-geoekonomi yang makin intens.

Shinta dan Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi bersama menteri perekonomian dari berbagai negara juga diundang untuk berbagi pemikiran tentang kemitraan ekonomi antara Asia Pasifik dan Amerika Latin.

Kedua kawasan tersebut menjadi sangat strategis dalam tata kelola rantai pasok dan mengintensifkan kerjasamanya.

Dalam setiap sesi forum, Shinta membagikan bagaimana kolaborasi publik-swasta di Indonesia yang terus semakin erat dan dapat bekerja sama dalam memanfaatkan perubahan dan inovasi sistemik.

Baca Juga: Kadin Gelar B20 Sustainability 4.0 Awards, Ini Tiga Fokus Kategori Penghargaan nya!

"Kolaborasi dimaksudkan membuka pendekatan sehingga mendukung tiga isu prioritas yang kami usung serta secara bersama-sama bisa menemukan langkah terbaik perbaikan berkualitas kesehatan, politik, dan ekonomi yang adil, inklusif dan berkelanjutan,” tegas Shinta.

Terakhir, B20 Indonesia siap menjadi platform yang tepat bagi para pemimpin bisnis dunia untuk berkolaborasi.

Pihak yang berkolaborasi diharapkan mampu bangkit bekerja bersama melakukan pemulihan ekonomi dan kesehatan global pascapandemi agar bisa mewujudkan tata dunia yang lebih kuat, adil, dan inklusif.

Dalam kesempatan WEF 2022, Shinta Kamdani juga mengundang kalangan bisnis untuk hadir bersama-sama di KTT B20 Indonesia di Bali November mendatang




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x