Sementara itu, riset Katadata.id menunjukkan sebanyak 60 persen dari responden menggunakan internet untuk mencari berita. Di sisi lain, sebanyak 65 persen dari responden riset menggunakan ad-blocker ketika berselancar di dunia maya.
Kompas.com+ melihat data ini sebagai sebuah tantangan bagi media online di Indonesia untuk menyediakan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna internet dalam membaca berita.
Proses jurnalistik yang baik butuh kapital
Terlepas dari upaya terbaik media dalam menyediakan informasi yang akurat dan tepercaya, sebuah proses jurnalistik yang baik melibatkan proses redaksional yang tidak selalu sederhana.
Proses observasi, investigasi, dan produksi berita tidak dapat terlepas dari kebutuhan kapital, baik secara personel maupun materiil.
Baca Juga: Kompas.com dan Harian Kompas Raih Penghargaan WOW Brand Festive Day 2020
Guna memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi tersebut, media bekerja sama dengan pihak ketiga untuk menyajikan berita dengan timbal balik berupa eksposur langsung kepada pembaca. Dengan demikian, pembaca dapat menikmati informasi tanpa dibebani biaya langsung dalam jumlah besar.
Kompas.com+ membuka jalan tengah bagi pembaca setia Kompas.com yang mendambakan informasi lugas yang dapat dinikmati secara ringkas dalam satu halaman dengan sebuah pengalaman baca berita Merdeka Tanpa Iklan.
Kompas.com, pionir media online di Indonesia
Pertama kali muncul di internet pada 14 September 1995 dengan nama Kompas Online, Kompas.com telah menjadi salah satu media online teratas di Indonesia.
Dikunjungi lebih dari satu juta pengguna internet setiap harinya, Kompas.com terus berinovasi untuk menyediakan informasi dan pengalaman terbaik untuk masyarakat Indonesia.
Kunjungi situs www.kompas.com untuk membaca berita terkini hari ini yang akurat dan tepercaya, terkait isu nasional maupun internasional.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.