Kompas TV advertorial

Masa Depan Freelance Programmer Kian Cerah, Kembangkan Skill dari Nol dengan Kursus Programming

Kompas.tv - 20 Desember 2022, 11:00 WIB
masa-depan-freelance-programmer-kian-cerah-kembangkan-skill-dari-nol-dengan-kursus-programming
Kursus programming di Onetwocode Indonesia menggunakan sistem belajar semi-privat agar proses belajar lebih intens. (Sumber: Dok. Onetwocode Indonesia)

KOMPAS.TV – Pandemi Covid-19 telah mengubah tren bekerja. Jika sebelumnya bekerja harus dilakukan di kantor, kini banyak perusahaan berhasil beradaptasi dengan menerapkan sistem kerja hybrid, yakni bekerja dari kantor dan jarak jauh (remote).

Sistem kerja hybrid kerap disebut sebagai model kerja masa depan. Banyak perusahaan diprediksi akan tetap memberlakukannya meski pandemi sudah berakhir. Penerapannya pun makin mudah seiring perkembangan teknologi gawai.

Salah satu pekerjaan yang dapat dilakukan dengan sistem kerja hybrid adalah programmer. Karena tidak harus ke kantor, programmer dapat mengambil kesempatan kerja tak hanya dari perusahaan dalam negeri, tetapi juga luar negeri.

Para programmer juga tidak hanya punya peluang bekerja sebagai pegawai tetap di sebuah perusahaan. Pasalnya, saat ini banyak juga lowongan kerja sebagai pekerja lepas (freelancer) untuk para programmer.

Meski berstatus sebagai freelancer, seorang programmer bisa mendapat penghasilan tak kalah besar dari mereka yang berstatus pegawai tetap di perusahaan. Rata-rata penghasilan freelance programmer sebesar Rp560.000 per jam.

Sebagai informasi, programmer adalah orang yang pekerjaannya membuat atau mengembangkan suatu sistem, website, program, atau aplikasi menggunakan bahasa pemrograman yang berupa kode atau syntax.

Beberapa jenis pekerjaan programmer antara lain mobile app developer, front end developer, back end developer, full stack developer, dan software developer.

Melansir Kompas.com, Kamis (10/11/2022), Forbes menyebut tenaga kerja dengan keahlian di bidang IT akan semakin dibutuhkan di masa depan seiring meningkatnya digitalisasi di berbagai ranah kehidupan. Kebutuhan software developer secara global, misalnya, diprediksi meningkat hingga 45 juta orang pada 2030.

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun memiliki program Making Indonesia 4.0. Program ini bertujuan merevitalisasi industri dalam negeri dengan mengimplementasikan teknologi automasi dan pertukaran data.

Program Making Indonesia 4.0 merupakan salah satu alasan pemerintah membutuhkan talenta digital hingga 9 juta orang pada 2030 untuk mempercepat transformasi digital.



TAG : coding

Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x