> >

Pemerintah Bantah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Butuh Utang Tersembunyi dari China

Ekonomi dan bisnis | 16 Oktober 2021, 19:39 WIB
Pengerjaan salah satu terowongan di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan tidak ada utang tersembunyi dari China dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang sekarang menjadi sorotan masyarakat. (Sumber: KCIC)

Jumlah utang luar negeri itu terbagi dua, yakni utang yang dikelola pemerintah yang dikelola pemerintah sebesar 1,66 miliar dolar AS dan utang BUMN serta swasta dengan total mencapai 19,46 miliar dolar AS.

Pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) hingga saat ini sudah mencapai 79 persen.

Corporate Secretary PT KCIC Mirza Soraya membeberkan, saat ini PT KCIC bersama konsorsium kontraktor melakukan percepatan pembangunan di 237 titik konstruksi secara komprehensif.

Pihaknya mengakui, pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak tahun 2020 cukup menghambat proses pembangunan KCJB.

Baca Juga: Bupati Musi Banyuasin Terjaring OTT KPK Kasus Suap Pengadaan Barang dan Jasa Infrastruktur

Kini, PT KCIC -- pemilik proyek KCJB -- sedang fokus melakukan konstruksi jalur dan pengerjaan tiga stasiun, yaitu stasiun Halim, Karawang, dan Tegalluar.

Sedangkan Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta yang akan digunakan ketika operasional nanti saat ini sedang dalam tahap produksi di pabrik China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang yang berada di Qingdao, Tiongkok.

"Dengan semua upaya yang kami lakukan, mudah-mudahan target operasional di tahun 2022 ini bisa tercapai,” ujar Mirza.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU