> >

Industri Manufaktur Indonesia Melambat Imbas Restriksi China

Ekonomi dan bisnis | 6 Juni 2022, 10:05 WIB
Ilustrasi - Aktivitas industri manufaktur Indonesia melambat, imbas dari pembatasan kegiatan dan penguncian wilayah di Shanghai, China. (Sumber: SCMP South China Morning Post)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Aktivitas industri manufaktur Indonesia melambat, imbas dari pembatasan kegiatan dan penguncian wilayah di Shanghai, China. Pasalnya, “lockdown” mengganggu rantai pasok perdagangan global.

Sebagai gambaran, Purchasing Managers' Index (indeks manajer pembelian /PMI) di atas level 50 menunjukkan level ekspansif, yang berarti dunia usaha tetap optimistis terhadap prospek ekonomi nasional.

Menurut catatan, PMI manufaktur Indonesia pada April 2022 berada di level 51,9. Namun, pada Mei 2022 terjadi pelemahan yang terefleksi dari perlambatan laju PMI di level 50,8.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio N. Kacaribu menilai, disrupsi rantai pasok dan kebijakan restriksi di China secara otomatis berdampak pada kinerja manufaktur di banyak negara mengingat besarnya kontribusi China dalam rantai pasok global.

“Situasi ini akan terus diantisipasi agar risiko ini tidak menghambat laju pemulihan ekonomi Indonesia,” ujarnya dalam keterangan pers, dikutip Senin (6/6/2022).

Dijlaskan, konflik geopolitik yang masih terjadi antara Rusia-Uraina serta restriksi sosial di China menekan arus pasokan bahan baku dan memperpanjang waktu pengiriman barang ke dalam negeri.

Febrio menyebut kondisi ini menekan sektor manufaktur dalam mengoptimalkan kapasitas produksinya.

Harga barang input yang masih tinggi pun menambah tekanan pada pertumbuhan sektor manufaktur.

Selain Indonesia, perlambatan PMI manufaktur di periode Mei 2022 juga terjadi di berbagai negara maju dan berkembang, di antaranya Filipina (54,1), Malaysia (50,1), India (54,5), Uni Eropa (54,6), dan Amerika Serikat (57). Adapun PMI manufaktur China pada Mei 2022 berada di bawah level 50, yakni 48,1.

Baca Juga: Dirut Toyota Manufakturing Indonesia: Belum Ada Dampak Perang Rusia-Ukraina terhadap Ekspor Mobil

Optimisme dunia usaha

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU