> >

Industri Manufaktur Indonesia Melambat Imbas Restriksi China

Ekonomi dan bisnis | 6 Juni 2022, 10:05 WIB
Ilustrasi - Aktivitas industri manufaktur Indonesia melambat, imbas dari pembatasan kegiatan dan penguncian wilayah di Shanghai, China. (Sumber: SCMP South China Morning Post)

Untungnya, optimisme dunia usaha masih terjaga dengan semakin stabilnya kondisi pandemi serta pemulihan permintaan yang terus menguat.

Jadi, meski melambat, Febrio menilai kapasitas produksi manufaktur saat ini lebih baik dibanding periode awal pandemi 2020 lalu dan mulai mendekati kapasitas produksi rata-rata pada periode prapandemi.

Selain itu, intervensi pemerintah untuk mengendalikan harga juga sangat penting untuk menjaga berlanjutnya momentum pemulihan.

“Momentum kenaikan harga komoditas juga diharapkan memiliki dampak positif terhadap aktivitas dunia usaha secara umum,” tuturnya.

Partisipasi masyarakat dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19, termasuk program vaksinasi, dinilai efektif dalam memberikan daya tahan pada kondisi kesehatan masyarakat.

Adapun, Economics Associate Director di S&P Global Market Intelligence, Jingyi Pan, mengatakan, perlambatan PMI Manufaktur Indonesia di triwulan II-2022 terjadi karena adanya perpanjangan waktu pengiriman bahan baku dari pemasok.

“Kabar baiknya adalah permintaan terus naik, namun harus diperhatikan seberapa lama dampak kenaikan permintaan terhadap geliat aktivitas industri manufaktur akan berlangsung,” ujarnya, dikutip dari Kompas.id.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif memastikan bahwa pemerintah tetap fokus mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, khususnya dalam pengembangan sektor industri.

“Industri manufaktur di Indonesia selama ini telah menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional,” tuturnya.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU