> >

Ingin Jadi Masinis Kereta Api di PT KAI? Pahami 7 Tahapan yang Harus Dilalui

Loker | 23 Juli 2023, 16:53 WIB
Foto ilustrasi. Ada sejumlah tahapan yang harus dilalui untuk menjadi masinis kereta api PT KAI. (Sumber: PT KAI)

“Syarat untuk menjadi pekerja organik, calon pekerja harus dinyatakan lulus dalam setiap tahapannya baik Program Orientasi Kerja, BDP, maupun tes kesehatannya,” jelas Joni.

Ketiga, calon masinis harus mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan (diklat) dan pengujian hingga akhirnya dianggap layak sebagai masinis KAI. 

Calon masinis harus mengikuti diklat sebagai awak sarana perkeretaapian tingkat pertama di Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) Darman Prasetyo Yogyakarta.

Baca Juga: Rawan Mogok, Jenis Truk yang Terlibat Kecelakaan Kereta Api di Semarang Dilarang Lewat Rel

Keempat, setelah menjalani diklat sebagai awak sarana perkeretaapian tingkat pertama dan dinyatakan lulus, calon masinis akan mendapatkan pelatihan terkait uji teknis pengoperasian sesuai dengan jenis sarana perkeretaapian dan uji pemahaman lintas.

Kelima, calon masinis akan memulai praktik pengoperasian lokomotif atau Kereta Rel Diesel (KRD) di bengkel perbaikan dan perawatan (Depo) KAI dengan didampingi petugas sarana. 

Keenam, calon masinis akan menjalankan praktik langsir menggunakan sarana berpenggerak non-listrik dengan pendampingan instruktur masinis. Tahapan praktik ini dilakukan kurang lebih selama 4 (empat) bulan.

Ketujuh, setelah menyelesaikan rangkaian diklat yang diberikan oleh KAI, calon masinis akan menghadapi ujian sertifikasi Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Pertama yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. 

Jika lulus, mereka akan ditugaskan sebagai asisten masinis, namun belum secara resmi sebagai masinis.

Tugas sebagai asisten masinis, nantinya akan membantu masinis dalam menjalankan kereta api dan belajar bagaimana menjadi masinis yang baik. 

Setelah menjalani jam kerja minimal 2000 jam atau selama satu tahun, calon masinis akan mengikuti tahapan selanjutnya untuk menjadi masinis secara resmi.

Pada akhir seleksi, asisten masinis akan menghadapi Uji Sertifikasi Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Muda dari DJKA yang menuntut tingkat kecakapan dan kemampuan yang lebih tinggi dalam mengemudikan kereta api. 

Jika lulus dalam rangkaian tes tersebut, asisten masinis baru akan diangkat secara resmi sebagai masinis.

Baca Juga: Hasil Investigasi KNKT soal Kereta Api Brantas Tabrak Truk, Ternyata Human Error karena Sopir Panik

Berdasarkan kecakapan, sertifikasi masinis terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:

  1. Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Pertama, 
  2. Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Muda, 
  3. Awak Sarana Perkeretaapian Tingkat Madya. 

Sertifikat kecakapan memiliki masa berlaku selama 4 (empat) tahun, tergantung pada posisi pekerja dimaksud, menyesuaikan dengan jabatan yang kompetensinya diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan.

Di samping itu, setiap 2 (dua) tahun para masinis mengikuti refreshing atau pendidikan lapangan (diklap) Awak Sarana Perkeretaapian sesuai dengan tingkatannya. 

Refreshing/diklap tersebut diperlukan untuk menjaga kompetensi masinis agar terampil dalam berdinas dan merupakan salah satu syarat untuk pengujian perpanjangan sertifikasi yang diselenggarakan oleh DJKA. 

Selain refreshing, ada uji ulang kecakapan setiap 1 tahun sekali dan uji petik peraturan dan teknik setiap 3 bulan sekali.

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU