> >

Soal Longspan LRT Salah Desain, Menhub Budi Karya: Safety Menjadi Keharusan, Kita Harus Belajar

Ekonomi dan bisnis | 4 Agustus 2023, 04:05 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (paling depan) memasuki area keberangkatan di Stasiun LRT Harjamukti, Depok, Jawa Barat, Rabu (12/7/2023). (Sumber: KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi buka suara soal longspan atau jembatan lengkung bentang panjang LRT Jabodetabek yang disebut Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo salah desain. 

Budi Karya menjamin longspan LRT Jabodetabek tetap aman untuk dilalui meskipun salah desain. 

"Berkaitan dengan struktur, berkaitan dengan desain, pasti kita belum maksimal. Tetapi harus dicatat, tikungan itu adalah tikungan pertama di dunia yang mendapat apresiasi dari Pak Menteri PUPR, didesain oleh satu orang wanita dari Bandung yang di tempat lain belum ada, panjang dan menikung," kata Budi Karya, Kamis (3/8) kepada tim liputan Kompas TV.

"Jadi, kalau dari safety memang menjadi satu keharusan, itu harus lambat dan sebagainya. Jadi saya pikir kita memang harus belajar banyak." 

Baca Juga: Perancang Longspan LRT Ungkap Design Sudah Sesuai dan Miliki Sertifikasi Layak Fungsi

"Jadi marilah kita sama-sama seperti imbauan bapak presiden, kita belajar, dan belajar," sambung Budi.

Sebelumnya, Wamen BUMN Kartika menyebut tikungan longspan kurang lebar sehingga LRT tidak dapat konsisten dalam kecepatannya.

Dari hasil evaluasi rangkaian kereta LRT harus melaju 20 km per jam saat menikung di longspan karena tikungan yang terlalu sempit.

"Kalau lihat longspan dari Gatot Subroto ke Kuningan, kan ada jembatan besar, itu sebenarnya salah desain, karena dulu Adhi (Karya) sudah bangun jembatannya, tapi dia enggak mengetes sudut kemiringan keretanya," kata Kartika.

Baca Juga: Ada 2 Poin Kesalahan Design LRT, Berikut Hasil Tinjauan Wakil Menteri BUMN

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah mencoba langsung LRT Jabodetabek, meminta agar pihak mana pun jangan mencari-cari kesalahan. 

Jokowi menegaskan bahwa LRT adalah moda transportasi yang baru pertama kali ada di Indonesia. Sehingga jika ada kekurangan, menjadi suatu hal yang wajar. 

"Sekali lagi, LRT ini pertama kali kita kerjakan. Kalau ada yang perlu dikoreksi, kalau ada yang perlu diperbaiki ya kita perbaiki. Jangan senang cari-cari kesalahan," kata Jokowi usai mencoba LRT Jabodebek di Stasiun Dukuh Atas, Kamis (3/8/2023). 

"Kita harus ingat baru MRT pertama kali ada di Indonesia, LRT baru pertama kali ada di Indonesia, Kereta Cepat baru pertama kali ada di Indonesia."

Baca Juga: LRT Jabodebek Belum Sampai Bogor, Jokowi: Baru Tahap Pertama, Mestinya Enggak Hanya Sampai Cibubur

"Jadi kalau ada kekurangan, masih ada yang perlu dikoreksi, masih ada yang perlu dievaluasi, masih ada perbaikan-perbaikan sistem, saya kira wajar," tambahnya. 

 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU