> >

Menhub Ungkap Penyebab Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, dari Harga Avtur sampai soal Suku Cadang

Ekonomi dan bisnis | 3 November 2023, 11:41 WIB
Ilustrasi penumpang pesawat. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkap sejumlah penyebab harga tiket pesawat belum juga turun saat ini. Budi mengatakan, faktor terbesar yang membuat tiket pesawat masih mahal adalah harga bahan bakar pesawat atau avtur. (Sumber: AP Photo/Firdia Lisnawati)

"Itulah yang terjadi apabila kita ke satu tempat dan tempat yang lain kita kesulitan untuk melakukan penerbangan karena pesawat seperti ATR pada daerah-daerah terpencil itu berkurang drastis karena tidak ada suku cadang," ujar Budi. 

Salah satu cara yang ditempuh Kemenhub untuk menurunkan harga tiket pesawat adalah meminta melobi Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian agar menghapus pajak impor suku cadang pesawat. 

"Kita oke lah pajak atas avtur tidak, tapi yang ini (penghapusan pajak suku cadang pesawat) yang kita minta. Saya akan sowan ke Bu Menkeu untuk menyampaikan bahwa pajak dari suku cadang itu dampaknya besar banget," kata Budi.

Baca Juga: Jokowi Ingin RI Tiru Guyana, dar Negara Miskin Lalu Berhasil Catatkan Pertumbuhan Ekonomi 62 Persen

Pembebasan pajak impor suku cadang ini sangat signifikan dampaknya bagi maskapai yang tengah memperbaiki pesawatnya yang rusak, akibat tak digunakan selama pandemi. 

Budi menegaskan, jika pesawat yang rusak bisa diperbaiki, maskapai bisa memenuhi tingginya permintaan angkutan udara. 

Selain itu, pembebasan pajak suku cadang ini juga dapat mendukung maintenance, repair, and overhaul (MRO) atau bengkel pesawat dalam negeri. Menhub mengungkapkan, dengan maskapai terbebas pajak impor suku cadang ini mendorong mereka untuk melakukan perawatan pesawat di dalam negeri. 

Hingga saat ini banyak pesawat yang diperbaiki di luar negeri karena lebih murah dan mudah untuk mendapat suku cadang.

"Kan kasihan GMF (Garuda Maintenance Facility) segala macam. Dan sayang juga kesempatan itu bisa kita lakukan dan itu menjadi competitiveness kita untuk MRO berkurang. Kita bayangkan yang namanya MRO bukan untuk Indonesia saja. Tapi kalau masuk ke sini suku cadangnya kena pajak," tuturnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU