> >

Rachmat Gobel Pertanyakan Kebijakan Pemerintah Buka-Tutup Impor

Ekonomi dan bisnis | 21 Mei 2024, 02:00 WIB
Foto ilustrasi ekspor-impor. Truk mengangkut kontainer keluar dari Terminal Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (19/5/2024). (Sumber: KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Padahal, lanjut Gobel, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengarahkan pengetatan impor dengan menambahkan syarat Pertek untuk melindungi produsen dalam negeri. Menurutnya, arahan ini disampaikan karena defisit neraca perdagangan yang besar.

Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel. (Sumber: dpr.go.id)

Gobel pun menyayangkan dicabutnya pengetatan impor untuk produk-produk yang justru merupakan hasil industri yang menyerap tenaga kerja yang besar dan sebagian bahkan diproduksi oleh industri berskala UMKM dan rumahan.

Lebih lanjut ia mengingatkan, serbuan impor dapat membuat sejumlah industri gulung tikar. Menurutnya, saat ini industri garmen, konvesksi, alas kaki, dan tekstil mengalami kemerosotan. 

“Makin banyak yang gulung tikar. Rakyat butuh pekerjaan dan butuh kesejahteraan. Impor itu sama dengan memberikan upah dan memberi makan pada rakyat dan buruh negara lain,” jelas dia.

Di lain sisi, Gobel menyorot sikap pemerintah yang tanpa ampun terhadap barang bawaan masyarakat yang baru bepergian dari luar negeri.

“Sekarang kan di sosmed lagi ramai soal ini. Ini bagus. Ini menunjukkan pemerintah punya aturan yang jelas dan tegas. Mereka bukan hanya dikenakan pajak yang besar tapi juga dikenakan denda yang besar jika tidak dideklarasikan. Mestinya negara juga harus jelas dan tegas terhadap pelaku besar. Jangan beraninya sama barang tentengan saja,” tambahnya.

Baca Juga: Sebut TikTok Masih Langgar Permendag, Menkop UKM Teten Masduki Minta Pisahkan Medsos dan e-Commerce

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU