> >

Mengapa Orang Bunuh Diri dan Menyiarkannya di Media Sosial?

Lifestyle | 10 September 2021, 18:52 WIB
Ilustrasi kesehatan mental. (Sumber: Tribunnews)

Para ahli mengatakan bahwa kehidupan sosial yang terisolasi dapat menjadi faktor risiko bunuh diri bagi sebagian orang. Menyiarkan langsung aksi bunuh diri dapat menjadi upaya terakhir untuk terhubung ke kehidupan sosial dan diperhatikan.

Akan tetapi, alasan pasti mengapa siaran langsung bunuh diri terjadi tidak bisa dipastikan sepenuhnya. Menurut Katherine Ramsland, psikolog forensik AS, alasan aksi tersebut tidak bisa digeneralisasi.

“Bahkan jika seseorang meninggalkan catatan mengapa ia ingin mati, mereka cenderung tidak mengatakan mengapa mereka menyiarkannya secara publik. Jadi sulit untuk meneliti fenomena ini,” kata Ramsland.

Bunuh diri adalah isu mengkhawatirkan. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), terdapat lebih dari 700.000 orang yang bunuh diri setiap tahunnya. Kebanyakan yang melakukannya berada di rentang usia 15-19 tahun.

Salah satu upaya mencegah bunuh diri adalah dengan meningkatkan cakupan layanan kesehatan mental. Sehingga, orang-orang tahu bahwa bantuan tersedia dan dapat diakses.

Para ahli juga menyatakan penting untuk mendestigmatisasi gangguan kesehatan mental. Hal ini demi memperbaiki bagaimana bunuh diri dibicarakan dan dilaporkan.

“Sangat penting untuk mendiskusikan hal ini [bunuh diri], tetapi bagaimana Anda mendiskusikannya tak kalah penting. Penting untuk kita tidak membuatnya sensasional. Penting untuk membicarakan isu ini dengan keseriusan dan berkata, ‘Ini adalah sesuatu yang seharusnya tidak terjadi. Jika seseorang merasakan seperti ini [ingin bunuh diri], ada upaya yang bisa Anda lakukan,’” pungkas Babre.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Baca Juga: Pandemi Belum Usai, Psikiater Jelaskan Cara Menjaga Kesehatan Mental

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU