Lekas Marah dan Putus Asa? Kenali sejak Dini Gejala Depresi sebelum Terlambat
Tips, trik, dan tutorial | 2 Desember 2021, 04:30 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Depresi adalah salah satu penyakit yang umum tetapi cukup serius, dengan tingkat keparahan yang luas. Depresi mengganggu kehidupan dan hubungan sehari-hari.
Jika Anda memiliki kasus yang lebih ringan, Anda mungkin mengalami gejala yang meliputi kesedihan, lekas marah, marah, dan kelelahan yang berlangsung selama berminggu-minggu atau lebih lama.
Tetapi beberapa kasus depresi lebih parah, dengan gejala intens yang mungkin termasuk nafsu makan yang signifikan dan penurunan berat badan, masalah tidur, dan sering berpikir tentang kematian atau bunuh diri.
Berikut gejala depresi berat, dikutip dari WebMD:
- Insomnia atau tidur berlebihan
- Sifat lekas marah
- Kehilangan minat pada aktivitas yang dulu menyenangkan
- Keputusasan
- Pikiran terus-menerus tentang sesuatu yang buruk terjadi
- Pikiran tentang kematian atau bunuh diri atau usaha bunuh diri
- Dalam kasus yang sangat parah, gejala psikotik (seperti halusinasi atau delusi)
- Ketidakmampuan untuk mengurus diri sendiri, seperti makan, mandi, atau memenuhi tanggung jawab keluarga atau pekerjaan
Baca Juga: Stres dan Depresi Saat Liburan? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya Menurut Pakar
Meskipun Anda mungkin merasa tidak ada harapan, bicarakan dengan dokter Anda tentang pilihan pengobatan. Bahkan gejala depresi berat dapat diobati.
Faktor Risiko Bunuh Diri
Tidak semua orang dengan faktor risiko akan bunuh diri. Selain depresi atau penyakit mental lainnya, faktor risiko bunuh diri meliputi beberapa hal. Berikut di antaranya:
- Riwayat penyalahgunaan zat saat ini atau masa lalu
- Riwayat percobaan bunuh diri sebelumnya
- Riwayat bunuh diri keluarga
- Riwayat keluarga dengan penyakit mental atau penyalahgunaan zat
- Senjata di rumah
- Perasaan putus asa
Bagi orang yang mengalami depresi berat, bunuh diri adalah ancaman nyata. Setiap tahun, sekitar 30.000 orang di AS bunuh diri, meskipun jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi.
Beberapa kasus bunuh diri tidak dikenali karena diklasifikasikan sebagai kecelakaan, overdosis obat, atau penembakan. Di antara orang-orang yang depresinya tetap tidak diobati, hingga 15 persen akan bunuh diri.
Berikut tanda-tanda peringatan bunuh diri menurut National Suicide Prevention Lifeline:
- Berbicara tentang ingin mati atau ingin bunuh diri
- Mencari cara untuk bunuh diri, seperti mencari metode online atau membeli senjata
- Berbicara tentang merasa putus asa atau tidak memiliki alasan untuk hidup
- Berbicara tentang perasaan terjebak atau kesakitan yang tak tertahankan
- Berbicara tentang menjadi beban bagi orang lain
- Meningkatkan penggunaan alkohol atau obat-obatan
- Bertindak cemas atau gelisah; berperilaku sembrono
Baca Juga: Libido Suami Menurun? Bisa Jadi Salah Satu Gejala Depresi
- Tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak
- Menarik diri atau merasa terisolasi
- Menunjukkan kemarahan atau berbicara tentang membalas dendam
- Menampilkan perubahan suasana hati yang ekstrem
Cara mendapatkan bantuan jika mendapati potensi bunuh diri:
Sadarilah bahwa seringkali, perilaku bunuh diri bersifat impulsif. Singkirkan senjata, obat-obatan, atau cara lain yang mungkin Anda gunakan untuk melukai diri sendiri.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV