> >

Pertama Kali Dilakukan pada 2007, Ternyata Ada Hari Tidur Sedunia, Apa Itu?

Kompas dunia | 14 Maret 2021, 08:15 WIB
Ilustrasi tidur (Sumber: SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Bahwa tidur adalah sesuatu yang dibutuhkan semua orang. Tetapi, sering kali terhalang oleh kesibukan diri sendiri.

Penelitian telah menunjukkan betapa pentingnya tidur malam yang nyenyak untuk menentukan kesehatan dan gaya hidup yang seimbang.

Baca Juga: Awas! Kurang Tidur Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan, Berapa Lama Jam Tidur yang Ideal?

National Sleep Foundation menganjurkan orang dewasa untuk tidur rata-rata 7-9 jam setiap malam. Jumlah itu lebih tinggi saat usia lebih muda.

Seperti juga diberitakan Kompas.com, Minggu (14/3/202), diperkirakan 80 persen orang melewati akhir pekan untuk tidur.

Dengan siklus tidur dan bangun yang tepat dapat memberikan kesehatan bagi tubuh. Tidur bisa menjadi salah satu bagian yang diremehkan dalam kehidupan individu.

Namun, bagi individu yang memiliki masalah tidur, cukup tidur bisa menjadi tantangan yang nyata. Merayakan Hari Tidur Sedunia dapat dilakukan dengan satu hal yang disukai semua orang menjelang akhir setiap hari, yaitu tidur.

Baca Juga: Beraksi Terlalu Pagi, Pencuri Ini Malah Ketiduran di Plafon Rumah Korban, Cuma Dapat Rp 4 Ribu

Jika memiliki masalah tidur, sisihkan upaya untuk berbicara dengan ahli tidur tentang masalah tidur dan lakukan tes tidur.

Untuk meramaikan perayaan tidur sedunia dan memberikan kesadaran penitnignya tidur ke banyak orang, bisa bagikan hashtag #WorldSleepDay di media sosial.

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU