> >

Pertama Kali Dilakukan pada 2007, Ternyata Ada Hari Tidur Sedunia, Apa Itu?

Kompas dunia | 14 Maret 2021, 08:15 WIB
Ilustrasi tidur (Sumber: SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

SOLO, KOMPAS.TV- Pada Sabtu kemarin tepatnya tanggal 13 Maret 2021 ternyata adalah peringatan Hari Tidur Sedunia.

Diperingati setiap tanggl 13 Maret, Hari Tidur Sedunia dilakukan sebagai seruan tidur dan isu-isu penting berkaitan manfaat tidur terutama tentu soal kesehatan.

Nah, bagaimana sejarah Hari Tidur Sedunia?

Baca Juga: Merantau di Jakarta, Anang Hermansyah Sempat Tidur di Istiqlal dan Gang Potlot

Time Bulletin seperti dilansir dari India Times memberitakan, Hari Tidur Sedunia merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Komite Hari Tidur Dunia dari Masyarakat Tidur Dunia.

Hari Tidur Sedunia pertama dilakukan pada 2007 dan sejak itu Masyarakat Tidur Dunia menyelenggarakan kesadaran global soal tidur setiap tahun.

Peringatan tahunan ini dimulai oleh sekelompok penyedia layanan kesehatan yang berdedikasi dan individu dari komunitas medis yang bekerja dan berkonsentrasi pada bidang pengobatan dan penelitian soal tidur.

Baca Juga: AYO SEHAT - Gangguan Tidur “Sleep Apnea”

Pada awalnya, Hari Tidur Sedunia diketuai bersama oleh Liborio Parrino, MD, Asosiasi Profesor Neurologi di Parma University, Italia dan Antonio Culebras, MD, Professor Neurologi di Upstate Medical University, dan Konsultan dari The Sleep Center, Community General Hospital, Syracuse, New York, AS.

Tujuan dasar perayaan ini yaitu untuk mengurangi beban kesulitan tidur pada masyarakat melalui pencegahan yang lebih baik dan pengelolaan gangguan tidur.

Bahwa tidur adalah sesuatu yang dibutuhkan semua orang. Tetapi, sering kali terhalang oleh kesibukan diri sendiri.

Penelitian telah menunjukkan betapa pentingnya tidur malam yang nyenyak untuk menentukan kesehatan dan gaya hidup yang seimbang.

Baca Juga: Awas! Kurang Tidur Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan, Berapa Lama Jam Tidur yang Ideal?

National Sleep Foundation menganjurkan orang dewasa untuk tidur rata-rata 7-9 jam setiap malam. Jumlah itu lebih tinggi saat usia lebih muda.

Seperti juga diberitakan Kompas.com, Minggu (14/3/202), diperkirakan 80 persen orang melewati akhir pekan untuk tidur.

Dengan siklus tidur dan bangun yang tepat dapat memberikan kesehatan bagi tubuh. Tidur bisa menjadi salah satu bagian yang diremehkan dalam kehidupan individu.

Namun, bagi individu yang memiliki masalah tidur, cukup tidur bisa menjadi tantangan yang nyata. Merayakan Hari Tidur Sedunia dapat dilakukan dengan satu hal yang disukai semua orang menjelang akhir setiap hari, yaitu tidur.

Baca Juga: Beraksi Terlalu Pagi, Pencuri Ini Malah Ketiduran di Plafon Rumah Korban, Cuma Dapat Rp 4 Ribu

Jika memiliki masalah tidur, sisihkan upaya untuk berbicara dengan ahli tidur tentang masalah tidur dan lakukan tes tidur.

Untuk meramaikan perayaan tidur sedunia dan memberikan kesadaran penitnignya tidur ke banyak orang, bisa bagikan hashtag #WorldSleepDay di media sosial.

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU