> >

Kecewa Lockdown Dibuka Terlalu Cepat, Warga Malaysia Unjuk Rasa Tuntut PM Muhyiddin Mundur

Kompas dunia | 31 Juli 2021, 17:58 WIB
Para pengunjuk rasa menyerukan sidang parlemen penuh dan moratorium pinjaman bank otomatis untuk meringankan kesulitan yang dipicu Covid-19 (Sumber: The Straits Times)

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Ratusan orang yang didominasi anak-anak muda berbaju hitam berunjuk rasa di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (31/07). Mereka menuntut Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengundurkan diri karena dinilai gagal menjalankan pemerintahan.

Seperti dilansir Antara, Sabtu (31/07/2021), anak-anak muda ini konvoi sejak pukul 11.30 waktu setempat dari Stasiun LRT Masjid Jamek di Jalan Melaka ke Dataran Merdeka, ikon kota Kuala Lumpur.

Para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel "Mundur Muhyiddin", "Letak Jabatan", "Hidup-Hidup", "Hidup Rakyat", "Tolak-Tolak", "Lawan-Lawan", "Bangkit-bangkit, Anak Muda" secara bergantian.

Sejumlah perempuan di barisan depan membawa empat "pocong" berwarna putih, diikuti sejumlah laki-laki yang membawa spanduk hitam besar bertuliskan "Kerajaan Gagal" dan "Penipu Nasional".

Ada juga yang membawa poster bertuliskan "Kartu Laporan Pemerintah: Kepemimpinan, Kesehatan Negara, Kegiatan Ekonomi, Keprihatinan, Kejujuran, Gagal" dan "Stop Police Intimidation".

Di antara pengunjuk rasa, tampak Wakil Ketua Partai Amanah Kawasan Setiawangsa, Asmaaliff Abdul Adam, yang sehari sebelumnya melaporkan Menteri Undang-Undang Takiyuddin dan PM Muhyiddin ke Kantor Polisi Dang Wangi karena membatalkan peraturan darurat yang membuat kecewa Raja Malaysia.

Di antara mereka ada pula para pemerhati dari pengacara yang mengenakan jas hitam.

Para koordinator unjuk rasa mengenakan helm putih dan berulangkali mengingatkan peserta untuk menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan.

Menjelang tiba di Dataran Merdeka, mereka diadang Polisi Diraja Malaysia (PDRM). Jalan menuju lapangan tersebut ditutup, sementara di sekitarnya terlihat banyak petugas kepolisian dan pengatur lalu lintas.

Helikopter polisi berkeliling mengawasi aksi unjuk rasa dari atas Dataran Merdeka dan Gedung Bandaraya, tempat pemerintah kota Kuala Lumpur berkantor.

Karena dilarang masuk ke Dataran Merdeka, para pengunjuk rasa melanjutkan konvoi ke Jalan Raja Laut lalu duduk di jalan mendengarkan orasi dari koordinator lapangan sambil meneriakkan yel-yel.

Hingga pukul 13.00 waktu setempat, unjuk rasa berlangsung tertib dan tak ada kericuhan.

Baca Juga: Setelah Raja Malaysia, Mahathir Mohamad Juga Minta PM Muhyiddin Mundur karena Bohongi Parlemen

Ratusan orang berunjuk rasa di Kuala Lumpur, Sabtu, meminta Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mundur dari jabatannya karena dinilai gagal menjalankan pemerintahan. (Sumber: ANTARA/Agus Setiawan)

Menurut The Star, Komisaris, Datuk Azmi, mengatakan, polisi belum menerima aplikasi atau pemberitahuan dari panitia penyelenggara pertemuan yang diusulkan.

Kepolisian setempat mengatakan, hari Sabtu mereka akan memanggil penyelenggara dan mereka yang mengambil bagian dalam rapat umum.

"Di bawah Perintah Kendali Pergerakan Massa, tidak ada pertemuan publik yang diizinkan termasuk pertemuan sosial, dan kegiatan olahraga," Mohamad Zainal Abdullah, kata kepala polisi distrik Dang Wangi dalam jumpa pers.

Dia mengatakan, polisi memperkirakan setidaknya 400 orang menghadiri rapat umum tersebut.

Protes itu terjadi saat PM Muhyiddin menghadapi krisis konstitusional di tengah tekanan untuk mundur setelah bentrok dengan Raja, Sultan Abdullah Ahmad Shah.

Istana Raja Malaysia hari Kamis, (29/07/2021) bersikeras Raja tidak mendukung langkah sepihak pemerintah untuk menarik peraturan di bawah keadaan darurat yang dia nyatakan pada bulan Januari. Keadaan darurat akan berakhir pada hari Minggu.

Ada desakan, bahkan dari sekutu Muhyiddin sendiri di partai UMNO, agar dia mundur.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/The Straits Times/Antara


TERBARU