> >

Amerika Serikat Mulai Bermanuver Desak India Cabut Larangan Ekspor Gandum, Hadang Lonjakan Harga

Krisis rusia ukraina | 17 Mei 2022, 18:37 WIB
Pada Senin (16/5/2022), di Markas Besar PBB, Dubes Amerika Serikat untuk PBB mengutarakan harapan agar India mencabut larangan ekspor gandumnya, memperingatkan langkah pelarangan ekspor akan memperburuk kelangkaan komoditas global. (Sumber: France24)

Belum lagi konsekuensi sanksi ekonomi dan isolasi terhadap Rusia yang diterapkan Amerika Serikat dan Barat, terutama negara-negara G7, di mana Rusia pada Senin (16/5/2022), seperti dilaporkan Straits Times, menuding sanksi itulah salah satu penyebab utama lonjakan harga pangan dunia, terutama gandum.

Rusia adalah produsen gandum nomor 4 dunia di bawah Uni Eropa secara keseluruhan, China, dan India.

Baca Juga: Rusia Tuding Memburuknya Krisis Pangan Global Saat Ini Akibat Ulah Negara G7 yang Mengisolasi Rusia

Petani Rusia memanen gandum di Tbilisskaya, Rusia, pada 21 Juli 2021. Pada Senin (16/5/2022) di Markas Besar PBB, Dubes Amerika Serikat untuk PBB mengutarakan harapan agar India mencabut larangan ekspor gandumnya, memperingatkan langkah pelarangan ekspor akan memperburuk kelangkaan komoditas global. (Sumber: (AP Photo/Vitaly Timkiv, File)

Pembicaraan di PBB juga akan mengidentifikasi "negara-negara yang membutuhkan dukungan dari negara-negara yang dapat mengisi kesenjangan," tambahnya.

Amerika Serikat dapat dimasukkan di negara-negara ini, katanya, seraya menambahkan bahwa diskusi sedang berlangsung dengan para petani Amerika tentang topik tersebut.

Harga gandum mencapai rekor tertinggi di pasar Eropa pada Senin setelah keputusan India melarang ekspor.

Produsen gandum tertinggi dunia pada 2021 adalah Uni Eropa secara keseluruhan, dengan produksi sekitar 139 juta ton, diikuti China dengan 137 juta ton, India dengan 109,5 juta ton, Rusia dengan 75,5 juta ton, dan Amerika Serikat dengan 44,8 juta ton. Sementara itu, Ukraina di urutan 6 dengan 33 juta ton. 

Bila ekspor gandum Rusia dibatasi sanksi, ekspor gandum Ukraina dihadang pertempuran melawan Rusia dan India melarang ekspor, maka pasokan dan permintaan dunia akan goncang yang menyebabkan terdongkraknya harga.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU