> >

Korea Utara Mulai Genjot Produksi Obat dan Pasokan Medis Hadapi Covid-19, Termasuk Obat Tradisional

Kompas dunia | 19 Mei 2022, 13:31 WIB
Tentara Korea Utara mengenakan APD mengurus distribusi obat-obatan untuk warga. Korea Utara genjot produksi obat-obatan dan pasokan medis termasuk alat sterilisasi dan termometer saat negara itu memerangi wabah virus corona (Sumber: Straits Times/KCNA)

SEOUL, KOMPAS.TV - Korea Utara genjot produksi obat-obatan dan pasokan medis termasuk alat sterilisasi dan termometer saat negara itu memerangi wabah virus corona yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti laporan media pemerintah KCNA, Kamis (19/5/2022), yang dikutip Straits Times.

Negara yang terisolasi itu telah memberlakukan lockdown atau pembatasan secara nasional, juga meningkatkan produksi obat-obatan tradisional Korea yang digunakan untuk mengurangi demam dan rasa sakit, kata KCNA, menyebutnya "efektif dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit berbahaya."

Gelombang Covid-19 yang melanda Korea Utara pertama kali dikonfirmasi pekan lalu, dan kini mengipasi kekhawatiran atas kurangnya sumber daya medis dan vaksin, di mana badan hak asasi manusia PBB memperingatkan konsekuensi "menghancurkan" bagi 25 juta penduduknya.

Setidaknya 262.270 orang lagi dilaporkan mengalami gejala demam pada hari Rabu, (18/5/2022), dan satu orang tambahan meninggal pada Rabu malam, kata KCNA, mengutip data dari markas besar pencegahan epidemi darurat negara.

Laporan tersebut tidak menyebut berapa banyak orang yang dites positif terkena virus corona.

Korea Utara sejauh ini melaporkan 1.978.230 orang dengan gejala demam dengan 63 kematian, dan memberlakukan tindakan anti-virus yang ketat.

Baca Juga: Krisis Covid-19 di Korea Utara, Ini Hambatan yang Bakal Dihadapi

Dokter di Pyongyang, Korea Utara memberikan penyuluhan tentang bahaya Covid-19, Selasa (17/5/2022). Korea Utara genjot produksi obat-obatan dan pasokan medis termasuk alat sterilisasi dan termometer saat negara itu memerangi wabah virus corona. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Pabrik-pabrik memproduksi lebih banyak obat-obatan, termometer, dan pasokan medis lainnya di ibu kota Pyongyang dan daerah-daerah terdekat "dengan cara yang terang", sementara lebih banyak bangsal isolasi dipasang dan pekerjaan disinfeksi diintensifkan di seluruh negeri, kata KCNA.

"Ribuan ton garam segera diangkut ke Kota Pyongyang untuk menghasilkan larutan antiseptik," kata KCNA.

Laporan itu muncul setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un murka dan mengkritik distribusi obat-obatan yang tidak efektif dan mengecam para pejabat kesehatan atas kerja yang "tidak matang" mereka menghadapi epidemi tersebut.

Tanpa kampanye vaksinasi nasional dan pengobatan Covid-19, media pemerintah mendorong pasien menggunakan obat penghilang rasa sakit dan antibiotik serta pengobatan rumahan yang belum diverifikasi, seperti berkumur dengan air garam, atau minum teh lonicera japonica atau teh daun willow.

Korea Selatan dan Amerika Serikat masing-masing menawarkan untuk membantu Korea Utara mengatasi wabah tersebut, termasuk mengirim bantuan, tetapi belum mendapat tanggapan, kata wakil penasihat keamanan nasional Korea Utara di Seoul, Rabu, (18/5/2022)

Namun, tiga pesawat dari Air Koryo Korea Utara dilaporkan tiba di China dan kembali ke Pyongyang hari Senin kemarin membawa pasokan medis, kata seorang sumber diplomatik tanpa menyebut nama.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Straits Times/KCNA


TERBARU