> >

Victoria's Secret Bayarkan Rp120 Miliar Pesangon bagi Korban PHK Pabrik Garmen Thailand

Kompas dunia | 29 Mei 2022, 02:05 WIB
Victorias Secret hari Jumat (27/5/2022) membayarkan pesangon kepada sekitar 1.250 pekerja pabrik garmen Thailand pemasok pakaian dalam kepada mereka senilai Rp120 miliar. (Sumber: Straits Times)

"Ini menghilangkan fiksi bahwa merek multinasional hanyalah investor pasif," katanya.

"Kami ingin lebih banyak merek melakukan hal yang sama karena sayangnya ini bukan yang terakhir dari jenis (kasus)-nya, akan ada lebih banyak lagi kasus."

Selama setahun terakhir, para pekerja yang dipecat dan perwakilan serikat pekerja Thailand memprotes di luar Gedung Pemerintah di Bangkok untuk meminta bayaran mereka.

Baca Juga: Wow, Pria Ini Putuskan Ganti Kelamin demi Bisa Pensiun dan Dapat Pesangon Setahun Lebih Cepat

Victoria's Secret hari Jumat (27/5/2022) membayarkan pesangon kepada sekitar 1.250 pekerja pabrik garmen Thailand pemasok pakaian dalam kepada mereka senilai Rp120 miliar. (Sumber: SCMP South China Morning Post)

Prasit Prasopsuk, Presiden Konfederasi Buruh Industri Thailand mengatakan, beberapa pekerja yang memprotes telah didakwa dengan pelanggaran pidana, termasuk melanggar aturan berkumpul di tempat umum selama pandemi.

Sebuah laporan Konsorsium Hak Pekerja dari April tahun lalu mengatakan telah mendokumentasikan kasus pencurian upah serupa di 31 pabrik garmen di sembilan negara.

Direktur eksekutif Konsorsium Hak Pekerja Scott Nova mengatakan kasus-kasus itu hanyalah "puncak gunung es" dan masalah pencurian upah di industri garmen meledak selama pandemi karena pesanan pakaian menurun.

Dia memperkirakan pekerja garmen di seluruh dunia memiliki piutang sebesar 500 juta dollar sebagai akibat dari penutupan pabrik dan pesangon yang belum dibayar kepada pekerja.

Beberapa pekerja di pabrik Samut Prakan menerima pesangon yang setara upah empat tahun pada minggu lalu, katanya.

"Ini seperti tabungan hidup seorang pekerja ... dan itu dicuri. Kehilangan itu dan mendapatkannya kembali, sungguh sulit untuk digambarkan dengan kata-kata," kata Nova.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU