> >

Cari Bahan Bakar, Presiden Sri Lanka Telepon Vladimir Putin

Kompas dunia | 6 Juli 2022, 20:53 WIB

Krisis mata uang asing Sri Lanka menyebabkan penundaan pembayaran utang luar negeri pada bulan April sambil menunggu hasil negosiasi dengan Dana Moneter Internasional IMF untuk paket bailout.

Namun, PM Wickremesinghe mengatakan kepada Parlemen, pada Selasa (5/7) bahwa diskusi dengan IMF menjadi rumit dan sulit karena Sri Lanka sekarang menjadi negara bangkrut.

Tidak seperti di masa lalu, ketika Sri Lanka memasuki negosiasi sebagai negara berkembang, kali ini harus menghasilkan laporan keberlanjutan utang kepada IMF untuk persetujuan sebelum kesepakatan dapat dicapai.

Utang luar negeri Sri Lanka mencapai $ 51 miliar dollar AS yang harus dibayar kembali $ 28 miliar pada akhir 2027.

Itu berarti pembayaran rata-rata $5 miliar dollar AS setiap tahun untuk lima tahun ke depan.

Baca Juga: PM Sri Lanka Sebut Ekonomi Negaranya Runtuh, Tak Mampu Beli BBM walau Tunai Sekali pun

Warga Sri Lanka selama beberapa bulan terakhir terpaksa berdiri dalam antrean panjang untuk membeli bahan bakar, gas memasak, dan makanan yang terbatas.

Krisis menyebabkan protes jalanan selama berbulan-bulan dan bentrokan dengan polisi di pompa bensin.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU