> >

Kongo Kaji Penarikan Pasukan Perdamaian PBB Usai 36 Orang Tewas, tapi TNI yang Bertugas Dipuji

Kompas dunia | 3 Agustus 2022, 05:33 WIB
Presiden RD Kongo, Felix Tshisekedi. Pemerintah  Republik Demokratik Kongo yang beribukota di Kinshasa mengumumkan akan mengkaji kembali kehadiran pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB  setelah protes terhadap pasukan di timur negara itu menewaskan sedikitnya 36 orang (Sumber: Ludovic Marin, Pool via AP)

Presiden Kongo mengatakan dia sudah berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang menyatakan belasungkawa yang mendalam setelah pembunuhan di pos Kasindi, menurut pernyataan itu.

Tshisekedi mengatakan dia sangat tidak setuju dengan perilaku pasukan penjaga perdamaian PBB dan mengatakan kepada sekretaris jenderal PBB, mereka yang bersalah atas kekerasan itu harus dihukum berat.

Guterres menyerukan penegakan hukum dan keadilan pada akhir pekan usai aksi unjuk rasa yang berujung pada penembakan.

Pemerintah Kongo akan mengadakan pertemuan dengan misi PBB untuk membahas kemungkinan penarikan pasukan PBB, kata Muyaya dalam pernyataannya.

Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk pertemuan tersebut.

Pasukan PBB di Kongo, yang dikenal sebagai MONUSCO, memiliki sekitar 16.000 personel berseragam tetapi belum berhasil menstabilkan wilayah timur yang bergejolak di negara itu.

Baru-baru ini pemberontak M23 melakukan banyak serangan.

Pasukan PBB ditarik dari dua provinsi Kongo, Kasai dan Tanganyika.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Associated Press/United Nations


TERBARU