Tabungan Disandera saat Adik Kena Kanker, Wanita Berpistol Mainan Ini Ambil Paksa Uangnya dari Bank
Kompas dunia | 15 September 2022, 02:05 WIBBEIRUT, KOMPAS.TV - Seorang perempuan di Lebanon nekat 'merampok' Bank BLOM di Beirut, Rabu (14/9/2022) dan mengambil uang yang diklaim tabungannya sendiri yang ditahan. Wanita yang berbekal pistol mainan dan didampingi puluhan aktivis itu membawa 13.000 dolar AS atau sekitar Rp194 juta.
Perempuan itu, Salif Hafez, mengaku butuh uang untuk mendanai perawatan adiknya yang kena kanker.
Ia mengaku telah berulang kali mendatangi kantor cabang Bank BLOM di Beirut untuk meminta tabungannya secara baik-baik. Namun, pihak bank hanya membolehkannya mengambil sekitar Rp3 juta dalam paun Lebanon per bulan.
Hafez mengaku sampai memohon-mohon ke manajer cabang. Ketika permohonan tak digubris, ia nekat membawa pistol mainan keponakannya dan mengambil paksa uang tabungan.
“Saya telah memohon ke manajer cabang untuk uang saya. Dan saya berkata kepadanya bahwa adik saya sekarat, tidak punya banyak waktu,” kata Hafez kepada Al-Jadeed TV sebagaimana dikutip Associated Press.
“Saya telah mencapai titik di mana saya tidak punya apa-apa lagi untuk disesali,” lanjutnya.
Baca Juga: Anggota dan Pendiri Partai Oposisi Arab Saudi Dibunuh di Lebanon
Hafez tak bisa mengambil uangnya sendiri karena bank-bank Lebanon sedang kehabisan uang kertas. Sehingga, pihak bank membatasi nominal penarikan mata uang asing sejak 2019, sekaligus menyandera tabungan jutaan orang.
Krisis ekonomi Lebanon tiga tahun belakangan telah menjerumuskan sepertiga populasi negara itu ke jurang kemiskinan.
Merampok bank, disanjung sebagai pahlawan
Salif Hafez melancarkan aksinya bersama sekelompok aktivis yang menamakan diri Depositors Outcry. Sebagian aktivis membersamai Hafez menyerbu kantor manajer cabang, sebagian lain menggelar protes di luar.
Hafez mengaku tabungannya yang disandera Bank BLOM senilai hampir Rp300 juta.
Demi perawatan sang adik yang kena kanker, sebelum 'merampok' bank, Hafez mengaku telah menjual banyak barang-barang pribadinya dan mempertimbangkan untuk menjual ginjal.
Nadine Nakhal, seorang nasabah yang menjadi saksi mata kejadian, menyebut kelompok Hafez yang menyerbu bank “menyiramkan bensin di dalam, dan mengeluarkan korek dan mengancam akan menyalakannya.”
Nakhal menyebut, Hafez mengancam si manajer akan menembaknya jika uang tabungannya tidak diberikan.
Di lain pihak, melalui video yang disiarkannya via Facebook, Hafez mengaku tidak ingin melukai siapa pun. “Saya menerobos bank tidak untuk membunuh siapa pun atau membakar tempat ini. Saya di sini untuk mendapatkan hak-hak saya,” katanya.
Di media sosial Lebanon, Hafez disambut bak pahlawan karena aksinya. Ia pun mendorong orang lain untuk melakukan tindakan serupa untuk mengambil sendiri tabungan mereka.
Sesaat setelah kejadian, sejumlah aktivis yang membersamai Hafez dilaporkan ditangkap aparat, termasuk seorang pria yang membawa sesuatu menyerupai pistol. Namun, belum diketahui itu pistol betulan atau juga pistol mainan.
Baca Juga: Presiden Filipina: Ayah Saya Bukan Diktator, Terapkan Darurat Militer untuk Redam Pemberontakan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press