> >

Media Inggris Ungkap Fakta Baru Tragedi Kanjuruhan, Hanya Ada 4 Petugas Medis di Lapangan

Kompas dunia | 10 Oktober 2022, 11:54 WIB
Kondisi tribun penonton disesaki gas air mata yang ditembakkan polisi usai laga Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. (Sumber: Tangkapan layar/Istimewa)

Wiyanto mengatakan jumlah ambulans yang siaga pada pertandingan tergantung dari permintaan panitia Liga Indonesia Baru (LIB).

Seperti diungkapkan The Guardian, Wiyanto mengatakan petugas medis menghadapi kesulitan untuk masuk ke stadion.

Hal itu juga dikarenakan situasi kacau di jalan-jalan sekitarnya, yang penuh sesak dengan lalu lintas, memperlambat kendaraan darurat.

Kekacauan melanda stadion setelah invasi lapangan oleh para pendukung, yang membuat polisi menembakkan gas air mata.

Baca Juga: Media Dunia Terus Soroti Tragedi Kanjuruhan, Tuturkan Kisah Pilu Mereka yang Kehilangan Anaknya

Menurut saksi, para polisi itu menembakkan gas air mata ke tribun penonton tanpa peringatan.

Penggunaan gas air mata di dalam stadion, sangat bertentangan dengan pedoman FIFA.

Hal itu kemudian menyebabkan kepanikan, yang membuat orang-orang ingin segera keluar dari stadion.

Keterlambatan membuka gerbang stadion juga berkontribusi terhadap tragedi yang disebut paling berdarah di sepak bola Indonesia itu.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Guardian


TERBARU