> >

Fakta dan Info Penting Gempa Dahsyat di Turki dan Suriah yang Menewaskan 2.800 Orang

Kompas dunia | 7 Februari 2023, 05:38 WIB
Anggota tim tanggap darurat menaiki reruntuhan, mencari korban gempa yang terjebak di Adana, Turki, Senin, 6 Februari 2023. Gempa Turki dan Suriah dengan 7,8 magnitudo diikuti gempa kuat susulan menghancurkan sebagian besar wilayah Turki dan Suriah hari Senin, (6/2/2023). (Sumber: AP Photo/Khalil Hamra)

Dalam hal ini, satu lempeng bergerak ke barat sementara yang lain bergerak ke timur, menyentak satu sama lain lalu menciptakan gempa, kata Hatem.

Seiring waktu, gempa susulan akan mulai mereda dan menjadi lebih jarang, kata Sandvol.

Apakah gempa bumi umum terjadi di wilayah ini?

Gempa tersebut terjadi di daerah seismik aktif yang dikenal sebagai zona sesar Anatolia Timur, yang telah menghasilkan gempa bumi sangat merusak di masa lalu.

“Hampir seluruh Turki benar-benar aktif secara seismik,” kata Sandvol. “Ini bukan sesuatu yang baru bagi negara ini.”

Turki dilanda gempa bumi besar lainnya pada Januari 2020, berkekuatan 6,7 yang menyebabkan kerusakan signifikan di bagian timur negara itu. 

Pada tahun 1999, gempa berkekuatan 7,4 melanda dekat Istanbul dan menewaskan sekitar 18.000 orang.

Baca Juga: Update Gempa Turki dan Suriah: Rakyat Palestina Laksanakan Salat Gaib, Korban Tewas Tembus 2.300

Sejumlah pria mencari korban gempa yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan di Adana, Turki, Senin, 6 Februari 2023. Gempa dahsyat 7,8 magnitudo diikuti oleh gempa kuat susulan menghancurkan sebagian besar wilayah Turki dan Suriah hari Senin, (6/2/2023). (Sumber: AP Photo/Khalil Hamra)

Mengapa gempa bumi di Turki dan Suriah sangat menghancurkan?

Gempa itu sangat dahsyat, terutama untuk gempa yang melanda daratan. Biasanya, gempa bumi yang sangat kuat terjadi di bawah air, kata Margarita Segou, seismolog dari British Geological Survey, mengatakan dalam sebuah email.

Selain itu, gempa tersebut melanda di dekat daerah berpenduduk padat. Pusat gempa berada di dekat Gaziantep, kota besar dan ibu kota provinsi di Turki.

Daerah yang terkena dampak juga merupakan rumah bagi bangunan yang rentan, kata Kishor Jaiswal, seorang insinyur struktur USGS.

Sementara gedung-gedung baru di kota-kota seperti Istanbul dirancang dengan mempertimbangkan standar gempa modern, daerah Turki selatan ini punya banyak bangunan tinggi yang lebih tua, kata Jaiswal. Konstruksi cepat di Suriah, ditambah perang bertahun-tahun, mungkin juga membuat struktur menjadi rentan, kata para peneliti.

Para pejabat melaporkan ribuan bangunan runtuh setelah gempa. Itu termasuk runtuhnya "panekuk", di mana lantai atas sebuah bangunan jatuh langsung ke lantai bawah - tanda bahwa bangunan tidak dapat menyerap goncangan, kata Jaiswal.

Upaya penyelamatan terhambat oleh suhu beku dan kemacetan lalu lintas dari penduduk yang berusaha meninggalkan daerah yang dilanda gempa.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU