> >

Fakta dan Info Penting Gempa Dahsyat di Turki dan Suriah yang Menewaskan 2.800 Orang

Kompas dunia | 7 Februari 2023, 05:38 WIB
Anggota tim tanggap darurat menaiki reruntuhan, mencari korban gempa yang terjebak di Adana, Turki, Senin, 6 Februari 2023. Gempa Turki dan Suriah dengan 7,8 magnitudo diikuti gempa kuat susulan menghancurkan sebagian besar wilayah Turki dan Suriah hari Senin, (6/2/2023). (Sumber: AP Photo/Khalil Hamra)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Gempa dahsyat 7,8 magnitudo diikuti oleh gempa kuat susulan menghancurkan sebagian besar wilayah gempa Turki dan Suriah hari Senin, (6/2/2023). Per pukul 2.45 WIB, korban tewas sudah mencapai 2.800 orang di kedua negara, seperti laporan Associated Press, Selasa, (7/2/2023). 

Anadolu hari Selasa melaporkan, di Turki saja, korban tewas mencapai 1.650 orang sementara korban luka-luka lebih dari 11.000 orang sementara ribuan lainnya yang masih hidup terjebak dalam reruntuhan bangunan. 

Inilah yang perlu diketahui tentang gempa dahsyat tersebut seperti laporan Associated Press, Selasa, (7/2/2023).

Apa yang terjadi?

Gempa bersifat tektonik, bergoncang pada kedalaman 18 kilometer dan berpusat di Turki selatan, dekat perbatasan utara Suriah, menurut Survei Geologi AS.

Banyak gempa susulan mengguncang kedua negara sejak gempa awal. Dalam 11 jam pertama, wilayah tersebut telah merasakan 13 gempa susulan yang signifikan dengan kekuatan minimal 5, kata Alex Hatem, seorang ahli geologi penelitian USGS.

 

Gempa kuat lainnya, berkekuatan 7,5, melanda Turki sembilan jam setelah guncangan utama. Meskipun para ilmuwan sedang mempelajari apakah itu gempa susulan, mereka sepakat kedua gempa tersebut saling berkaitan.

"Gempa susulan yang lebih banyak diperkirakan terjadi, mengingat besarnya guncangan utama," kata Hatem. "Kami memperkirakan gempa susulan akan berlanjut dalam beberapa hari, minggu, dan bulan mendatang."

Baca Juga: Update Gempa Turki dan Suriah: Puluhan WNI akan Dievakuasi dari Gaziantep dan Kahramanmaras

Gempa dahsyat 7,8 magnitudo menghancurkan sebagian besar wilayah Turki dan Suriah hari Senin, (6/2/2023). Per pukul 2.45 WIB, Selasa (7/2) korban tewas sudah mencapai 2.800 orang di kedua negara. Ilmuwan mengatakan gempa tersebut adalah tipe strike-slip, seperti kata USGS. (Sumber: Encyclopaedia Brittanica)

Jenis gempa apa ini?

Para peneliti mengatakan gempa itu adalah gempa strike-slip, di mana dua lempeng tektonik meluncur dan beradu satu sama lain secara horizontal.

Bumi terbagi menjadi bagian-bagian yang berbeda, "seperti teka-teki gambar," kata Eric Sandvol, seismolog di University of Missouri.

Potongan-potongan itu bertemu di garis patahan, di mana lempeng-lempeng itu biasanya bergesekan satu sama lain secara perlahan. Tapi begitu ketegangan cukup menumpuk, mereka dapat saling meletik dengan cepat, melepaskan energi dalam jumlah besar.

Dalam hal ini, satu lempeng bergerak ke barat sementara yang lain bergerak ke timur, menyentak satu sama lain lalu menciptakan gempa, kata Hatem.

Seiring waktu, gempa susulan akan mulai mereda dan menjadi lebih jarang, kata Sandvol.

Apakah gempa bumi umum terjadi di wilayah ini?

Gempa tersebut terjadi di daerah seismik aktif yang dikenal sebagai zona sesar Anatolia Timur, yang telah menghasilkan gempa bumi sangat merusak di masa lalu.

“Hampir seluruh Turki benar-benar aktif secara seismik,” kata Sandvol. “Ini bukan sesuatu yang baru bagi negara ini.”

Turki dilanda gempa bumi besar lainnya pada Januari 2020, berkekuatan 6,7 yang menyebabkan kerusakan signifikan di bagian timur negara itu. 

Pada tahun 1999, gempa berkekuatan 7,4 melanda dekat Istanbul dan menewaskan sekitar 18.000 orang.

Baca Juga: Update Gempa Turki dan Suriah: Rakyat Palestina Laksanakan Salat Gaib, Korban Tewas Tembus 2.300

Sejumlah pria mencari korban gempa yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan di Adana, Turki, Senin, 6 Februari 2023. Gempa dahsyat 7,8 magnitudo diikuti oleh gempa kuat susulan menghancurkan sebagian besar wilayah Turki dan Suriah hari Senin, (6/2/2023). (Sumber: AP Photo/Khalil Hamra)

Mengapa gempa bumi di Turki dan Suriah sangat menghancurkan?

Gempa itu sangat dahsyat, terutama untuk gempa yang melanda daratan. Biasanya, gempa bumi yang sangat kuat terjadi di bawah air, kata Margarita Segou, seismolog dari British Geological Survey, mengatakan dalam sebuah email.

Selain itu, gempa tersebut melanda di dekat daerah berpenduduk padat. Pusat gempa berada di dekat Gaziantep, kota besar dan ibu kota provinsi di Turki.

Daerah yang terkena dampak juga merupakan rumah bagi bangunan yang rentan, kata Kishor Jaiswal, seorang insinyur struktur USGS.

Sementara gedung-gedung baru di kota-kota seperti Istanbul dirancang dengan mempertimbangkan standar gempa modern, daerah Turki selatan ini punya banyak bangunan tinggi yang lebih tua, kata Jaiswal. Konstruksi cepat di Suriah, ditambah perang bertahun-tahun, mungkin juga membuat struktur menjadi rentan, kata para peneliti.

Para pejabat melaporkan ribuan bangunan runtuh setelah gempa. Itu termasuk runtuhnya "panekuk", di mana lantai atas sebuah bangunan jatuh langsung ke lantai bawah - tanda bahwa bangunan tidak dapat menyerap goncangan, kata Jaiswal.

Upaya penyelamatan terhambat oleh suhu beku dan kemacetan lalu lintas dari penduduk yang berusaha meninggalkan daerah yang dilanda gempa.

"Ini adalah tingkat kehancuran dan kehancuran yang mengerikan yang kami perkirakan akan terjadi" ketika gempa kuat menghantam wilayah dengan bangunan yang belum ditopang, kata Ilan Kelman, pakar bencana dan kesehatan di University College London.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU