> >

Cerita Mahasiswa ITS Berangkat ke Selandia Baru sebagai Relawan Piala Dunia Wanita FIFA 2023

Kompas dunia | 24 Agustus 2023, 07:47 WIB
Rai (baris kedua dari depan dan ketiga dari kanan) bersama rekan-rekan relawan FIFA Womens World Cup lainnya di Stadion Forsyth Barr, Dunedin, Selandia Baru. (Sumber: dokumentasi pribadi)

Namun kesulitan pengurusan visa dan pencarian akomodasi akhirnya bisa terselesaikan, terutama dengan bantuan dari rekan-rekan di Perhimpunan Pelajar Indonesia di Selandia Baru (PPI Selandia Baru). Dia pun bisa mendapatkan akomodasi yang bagus dan murah di kota Dunedin.

Baca Juga: Cetak Sejarah! Bek Maroko Ini Jadi Pemain Pertama yang Pakai Hijab di Piala Dunia Wanita

Tantangan lain yang dia hadapi adalah harus mengikuti pelatihan-pelatihan baik online ataupun offline. Ketika masih berada di Indonesia, Rai harus mengikuti pelatihan sebanyak dua kali secara online. Kemudian setelah tiba di Selandia Baru, ia harus mengikuti venue specific training dan role specific training yang berisi pelatihan tentang hal-hal yang berkaitan dengan WWC yang berlangsung di Dunedin. Dua hari menjelang pertandingan perdana di stadion Dunedin, ia juga mengikuti gladi bersih di stadion untuk berlatih membawa banner.

Selain itu, ia juga menghadapi tantangan karena masih banyak pihak yang memandang sebelah mata pada sepak bola wanita. Tak sedikit yang meragukan bahwa sepak bola wanita akan dapat meraih banyak penonton. Di Selandia Baru, Rai akhirnya dapat mematahkan anggapan ini dan membuktikan bahwa cukup banyak tiket pertandingan yang terjual. 

Baca Juga: Siap Rebut Trofi Piala Dunia Wanita, Lauren James Kembali Tampil Lawan Spanyol

“Semua warga Selandia Baru yang saya temui sangat antusias menonton FIFA WWC, bahkan saat pertandingan Swiss melawan Selandia Baru, tiketnya sold out loh!” ujar Rai.

Bagi para pelajar Indonesia yang berminat untuk mendapatkan pengalaman dalam penyelenggaraan event-event dunia seperti ini, Rai berpesan untuk tak ragu mengejar mimpi. 

“Siapkan dengan baik hal-hal yang kita butuhkan sebelum berangkat. Perhatikan juga peraturan di negara setempat, terutama kententuan masalah visa,” kata Rai.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU