> >

Israel Perintahkan Pengosongan Rumah Sakit Gaza Selatan usai Serang Tempat Warga Sipil Berlindung

Kompas dunia | 17 Oktober 2023, 23:02 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Selasa mengatakan pembalasan negaranya terhadap Hamas bertujuan untuk menghilangkan pemerintahan politik dan militer kelompok tersebut di Gaza. 

"Kami tidak hanya melawan perang kami. Kami berperang untuk semua negara yang beradab dan semua rakyat yang beradab," katanya.

Lebih dari 1 juta warga Palestina telah mengungsi dari rumah mereka, sekitar separuh dari populasi Gaza, dan 60% dari mereka berada di wilayah selatan sekitar 14 kilometer dari zona evakuasi, kata PBB.

Para pekerja bantuan memperingatkan wilayah tersebut hampir runtuh sama sekali. Rumah sakit berada di ambang kehilangan pasokan listrik yang mengancam nyawa ribuan pasien, dan ratusan ribu orang mencari roti dan air.

Badan PBB untuk warga Palestina mengatakan lebih dari 400.000 pengungsi terdesak di sekolah dan fasilitas lain di selatan. Badan itu mengatakan hanya memiliki 1 liter air sehari untuk masing-masing staf yang terjebak di wilayah tersebut. Israel membuka jalur air ke selatan selama tiga jam yang hanya memberi manfaat bagi 14 persen dari populasi Gaza, kata PBB.

Di perbatasan Rafah, satu-satunya akses Gaza ke Mesir, truk bantuan menunggu untuk masuk. Program Pangan Dunia mengatakan bahwa ada lebih dari 300 ton makanan yang menunggu untuk masuk ke Gaza.

Warga sipil dengan kewarganegaraan asing, banyak di antara mereka adalah warga Palestina dengan kewarganegaraan ganda, juga menunggu di Rafah, putus asa untuk keluar.

"Kami datang ke perbatasan dengan harapan bahwa itu akan dibuka, tetapi sejauh ini belum ada informasi," kata Jameel Abdullah, seorang warga negara Swedia.

Sebuah kesepakatan untuk membuka perbatasan tampaknya dicapai pada hari Senin, tetapi Israel membantah laporan tentang gencatan senjata di Rafah, yang akan menjadi syarat. Pada Selasa pagi, gerbang masih tetap tertutup. Seorang pejabat Mesir hari Selasa mengatakan Mesir dan Israel sepakat bahwa konvoi bantuan di perbatasan akan melakukan perjalanan ke Israel untuk diperiksa di perbatasan Kerem Shalom antara Gaza dan Israel.

Baca Juga: Sebut Israel Langgar Aturan Kemanusiaan dalam Perang, PBB Upayakan Akses Bantuan ke Gaza

Ledakan besar bom Israel di Rafah, Gaza Selatan, Selasa, (17/10/2023). Militer Israel hari Selasa, (17/10/2023) memerintahkan pengosongan rumah sakit di Gaza Selatan yang penuh korban luka warga sipil Palestina di Gaza Selatan, warga Palestina di Gaza Selatan tewas bergelimpangan akibat pengeboman besar-besaran Israel di lokasi yang menjadi tempat perlindungan warga Gaza Utara. (Sumber: AP Photo)

Bantuan tersebut kemudian akan diizinkan masuk ke Gaza. Gencatan senjata kemanusiaan singkat akan terjadi dan warga negara asing akan diizinkan keluar dari Gaza melalui Rafah, kata pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonimitas karena tidak diizinkan berbicara dengan media. Pejabat Hamas dan Israel meragukan pembukaan perbatasan, mengatakan mereka tidak tahu adanya kesepakatan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, yang mengunjungi Israel untuk yang kedua kalinya dalam seminggu pada hari Senin setelah tur enam negara melalui negara-negara Arab, mengatakan di Tel Aviv bahwa AS dan Israel telah sepakat untuk mengembangkan rencana untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan mencapai warga sipil di Gaza. Tidak banyak detail yang diberikan, tetapi rencana tersebut akan mencakup "kemungkinan menciptakan area untuk membantu menjauhkan warga sipil dari bahaya."

Jenderal Erik Kurilla, Kepala Komando Sentral AS, tiba di Tel Aviv untuk pertemuan dengan otoritas militer Israel menjelang kunjungan Biden yang direncanakan pada hari Rabu untuk menunjukkan dukungan Gedung Putih terhadap Israel. Biden juga akan melakukan perjalanan ke Yordania untuk bertemu para pemimpin Arab di tengah ketakutan bahwa pertempuran ini dapat menyebar ke wilayah lain.

Israel mengungsikan kota-kota di dekat perbatasannya yang bersebelahan dengan Lebanon, di mana militer telah beberapa kali bertukar tembakan dengan militan Hezbollah atau Hizbullah.

Israel mengatakan telah membunuh empat milisi yang mengenakan rompi peledak yang mencoba menyeberang ke negara itu dari Lebanon pada Selasa pagi. Video dari pesawat pengintai militer yang dibagikan oleh tentara menunjukkan para militan di dekat tembok perbatasan sebelum mereka menjadi sasaran, menyebabkan ledakan. Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab.

“Siapa pun yang mendekati perbatasan dengan Lebanon akan dibunuh," kata Juru Bicara Militer Israel Laksamana Madya Daniel Hagari. Israel memperingatkan Lebanon bahwa mereka akan melakukan pembalasan keras terhadap serangan dari seberang perbatasan.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatolah Ali Khamenei, memperingatkan bahwa serangan terus-menerus Israel di Gaza dapat menyebabkan reaksi keras di seluruh wilayah. 

“Pengeboman harus segera dihentikan. Bangsa-bangsa muslim marah," kata Khamenei, menurut media negara.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU